RIAU ONLINE, PEKANBARU - General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait memastikan bahwa landasan pacu sepanjang 2600 meter yang telah lama mereka miliki belum dapat digunakan untuk kepentingan arus mudik tahun 2018 ini.
"Landasan pacu (runway) sepanjang 2600 meter belum kita fungsikan untuk arus mudik tahun 2018 ini," katanya, Kamis, 7 Juni 2018.
Alasannya, belum adanya sinkronisasi terkait kegiatan kalibrasi yang diprediksi tidak akan tuntas jelang mendekati musim mudik lebaran tahun ini.
"Untuk dapat mempergunakannya kami harus melakukan sinkronisasi kegiatan kalibrasi yang tidak mungkin dilakukan untuk saat ini. Beberapa diantaranya ialah memindahkan alat instrumen yang ada pada sistem dengan tujuan agar dapat menjaga keselamatan penerbangan," tegasnya.
Artinya, untuk mendukung arus mudik 2018 ini, Bandaran SSK II hanya menggunakan landasan pacu sepanjang 2.240 x 45 meter. Padahal pihak kontraktor di tahun 2015 lalu telah menyelesaikan pekerjaan penambahan landasan pacu dari semula dengan panjang 360 meter menjadi 2.600 meter.
Baca Juga Wow... Angka Pemudik Lewat Udara Meningkat Hingga Segini
Selain itu, pesawat yang hanya bisa singgah di bandara ini ialah sebatas pesawat yang mampu mendarat di landasan pendek seperti pesawat-pesawat kecil dan pesawat jet medium sekelas Boeing 737 namun tidak mungkin untuk pesawat yang berbadan lebar.
Sebelumnya, General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan pemudik di bandara yang kini dalam pengawasannya itu.
"Untuk tahun ini, telah terjadi peningkatan sebesar 12-14 persen jika dibandingkan dengan tahun 2017 lalu," katanya di kantor Gubernur Riau, Rabu, 6 Juni 2018.
Kondisi yang menimpa hampir di saat lebaran itu terlihat dengan ditambahnya rute penerbangan (extra flight) untuk domestik maupun internasional.
"Sehingga dengan peningkatan ini dilakukan extra flight sebesar 128 penerbangan dengan 12 penerbangan domestik dan 4 penerbangan internasional," tukasnya.