RIAU ONLINE - Sebanyak 6.000 personel Kepolisian Daerah Sumatera Barat dikerahkan untuk memastikan arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri tahun 2018 aman terkendali.
Ribuan personel tersebut akan mengawasi dan mengamankan sejumlah rute mudik dan titik yang dianggap rawan kecelakaan maupun bencana alam. Sehingga, arus mudik dan arus balik di Sumatera Barat dapat berjalan lancar.
Kepala Polda Sumatera Barat, Inspektur Jenderal Polisi Fakhrizal, menuturkan telah menandai tiga jalur mudik di Sumatera Barat yang dinilai rawan kemacetan dan kecelakaan serta bencana alam longsor, yang menjadi prioritas pengamanan.
Berdasarkan peta titik kemacetan dan rawan kecelakaan yang menjadi prioritas pengamanan tersebut adalah alur Padang-Bukittinggi dan Padang-Pesisir Selatan. Kemudian, Sitinjau Lauik yang tak hanya rawan kecelakaan, tapi juga longsor.
Tak hanya jalur mudik, Fakhrizal juga mengerahkan personel untuk mengamankan titik-titik objek wisata. Sebab, pengunjung selalu memadati objek wisata di Sumatera Barat setiap momen libur Lebaran.
Bahkan, Polda Sumatera Barat memasang 26 unit kamera pengawas atau CCTV di sejumlah titik yang ditandai rawan kemacetan dan kecelakaan. CCTV terbanyak dipasang di sudut Kota Padang dengan 24 unit, sedangkan sisanya masing-masing satu unit Koto Baru dan Pasaman.
CCTV yang dipasang dipantau langsung dari RTMC Ditlantas Polda Sumatra Barat dan dimonitor selama 24 jam. Semua informasi yang terpantau di RTMC itu akan dibagikan kepada masyarakat melalui media sosial tiap satu jam.
"Melalui CCTV ini, kami akan memastikan ruas-ruas jalan utama yang kami prioritaskan jalur Padang-Bukittinggi, beberapa yang menyebabkan kepadatan yang berlebihan kami coba upayakan minimalisir atau urai supaya waktu tempuh yang tahun lalu tujuh jam, tahun ini bisa berkurang lima hingga enam jam," kata Direktur Lalu Lintas Polda Sumatra Barat, Komisaris Besar Polisi Singgamata, seperti melansir VIVA.co.id, Selasa, 5 Juni 2018.
Rute di Koto Baru yang menghubungkan Padang dengan Bukittinggi, terutama di Pasar Koto Baru, adalah prioritas karena kawasan itu sering macet parah tiap liburan. Untuk itu, Polda Sumatera Barat menyarankan dua solusi, yakni permanen dan sementara. Solusi permanen adalah pelebaran jalan.