LAPORAN : HASBULLAH TANJUNG
RIAUONLINE, PEKANBARU - Mantan Ketua DPC PPP Kota Pekanbaru Said Usman Abdullah menegaskan dirinya bukan pengkhianat karena meninggalkan PPP dan beralih ke Gerindra.
Said membeberkan beberapa perlakuan tidak adil yang selama ini ia terima di Partai berlambang Ka'bah tersebut, terutama saat dirinya melaju di ajang Pilwako 2017 silam.
"Saya merasa karir politik pribadi saya harus berlanjut ke partai lain, Di PPP banyak ganjalan. Apalagi pasca Pilkada, dalam Pilkada saya berjuang sendiri, ada kekuatan yang menghambat saya,"ungkap Said, Jumat, 25 Mei 2018.
Saat dirinya bermasalah dengan KPU terkait pencalonan, lanjut Said, dirinya berjuang sendiri tanpa bantuan partai bahkan dirinya harus mencari kuasa hukum sendiri.
"Partai tidak peduli, bahkan bertanya pun mereka tidak ada, saya tidak tau kemana arah suara partai saat itu, saat kampanye bahkan bisa dibilang tidak ada kader yang hadir, saya terpaksa membawa relawan dan memasangkan baju partai kepada mereka,"bebernya.
Lebih lanjut, pasca Pilkada dirinya masih dipercaya memimpin Partai tapi dalam kegiatan apapun dirinya tidak pernah dilibatkan, bahkan ia dikeluarkan dari dalam grup WhatsApp partai.
"Makanya saya pertimbangkan selama beberapa bulan ini, dan itikad baik dari partai tidak ada, jadi saya merasa di usir secara halus oleh partai, sebagai ketua DPC saja saya tidak dihargai, apalagi sebagai kader biasa, penghapusan saya dari grup WhatsApp saja hingga kini belum ada permintaan maaf mereka,"jelasnya.
Dikatakan Said, pasca kabar dirinya resmi menjadi kader Gerindra tersiar, banyak petinggi partai yang menghubungi dan mencarinya untuk kembali ke partai.
"Akhirnya, setelah saya bereaksi pindah ke Gerindra, barulah mereka mencari saya. Tapi ya bagaimana lagi, nasi sudah jadi bubur, tekad saya sudah bulat,"katanya.
Hingga saat ini, Said mengatakan partai masih berupaya membujuknya untuk kembali ke PPP, namun dirinya secara tegas menyatakan tidak akan kembali ke partai.
"Mereka sudah mengabaikan saya, dulu mereka bilang nomor hp saya hilang, setelah saya pindah partai tiba-tiba mereka bisa dapat nomor saya, mereka minta saya memikirkan kembali, apa yang mau saya pikirkan?,"ulasnya.
Secara umum, Said mengaku sangat kecewa dengan perlakuan partai selama ini karena dirinya sendiri sudah cukup banyak melakukan pengorbanan untuk partai.
"Saya sudah korbankan pindah-pindah Dapil, karena kawan-kawan tidak mau, terpaksa saya yang pindah dapil, saat Pileg saya yang jemput tokoh masyarakat. Untuk operasional, kalau tidak ada uang partai, pakai uang saya, makanya sekarang DPC kewalahan,"pungkasnya.
Sekarang, saat dirinya sudah membangun rumah baru bersama Gerindra, partai bersikeras menarik dirinya kembali.
"Aset di buang-buang, sudah hilang baru dicari, saya bukan pengkhianat, saya diusir secara halus. Kondisi partai sekarang memang kewalahan, banyak kader lama yang hengkang,"tutupnya.