RIAU ONLINE, PEKANBARU - Seorang warga meninggal dunia sementara empat lainnya mengalami luka-luka setelah sebuah meriam kuno yang bertempat di Istana Kerajaan Gunung Sahilan Desa Sahilan Darussalam, Kabupaten Kampar pecah saat diledakkan.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Sunarto di Pekanbaru mengatakan bahwa insiden ledakan tersebut terjadi pada Rabu, 9 Mei 2018, siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB saat warga menggelar kegiatan keagamaan menyambut bulan suci Ramadhan.
"Sekitar pukul 11.00 WIB masyarakat membunyikan meriam atau mereka sebut dengan lelo. Kemudian bencana itu terjadi," katanya.
Dia menjelaskan bahwa dalam kegiatan keagamaan yang turut dihadiri oleh Raja Gunung Sahilan HMT Nizar Yang Dipertuan Agung serta dihadiri oleh Kepala daerah termasuk Kapolres Kampar itu merupakan kegiatan rutin tahunan.
Setiap tahun pula mereka meledakkan meriam sebagai tanda kegiatan keagamaan dimulai dalam menyambut bulan Ramadhan. Namun, dalam kegiatan yang dihadiri 1.500 warga tersebut, meriam kuno yang diperkirakan berusia 100 tahun itu terpecah menjadi dua saat diledakkan.
"Meriam ini diinfokan sudah lebih dari satu abad. Setiap peringatan selalu digunakan (diledakkan)," ujarnya.
Dia merincikan insiden berawal saat kegiatan keagamaan berupa tabligh akbar yang sedianya dihadiri oleh dai kondang Ustaz Abdul Somad tersebut dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Kegiatan itu diawali dengan arak-arakan Raja Gunung Sahilan, para tetua adat serta Kapolres Kampar diarak dari Kantor Desa menuju istana Gunung Sahilan.
Sekitar pukul 11.00 WIB, rombongan tiba di Istana dan panitia membunyikan Lelo atau meriam tradisional sepanjang satu meter berdiamater tujuh sentimeter tersebut.
"Pada saat diledakkan, Lelo pecah sehingga serpihan pecahan mengenai lima orang terdekat meriam itu. Satu meninggal, tiga luka berat dan satu luka ringan," ujarnya.
Dia mengatakan polisi saat ini masih fokus melakukan penanganan korban luka akibat insiden tersebut. Informasi yang diperoleh RIAUONLINE.CO.ID, para korban dilarikan ke rumah sakit swasta di Kota Pekanbaru. Sementara korban jiwa diserahkan ke keluarga korban.
"Kita pasti melakukan penyelidikan atas insiden ini. Namun sekarang Polres Kampar masih fokus membantu para korban," ujarnya.
Korban meninggal dalam insiden tersebut diketahui bernama Ikram, pria berusia 38 tahun. Selanjutnya tiga korban luka berat adalah Sumato Rebo (58), Rapika Alni (16) dan seorang perempuan Aisyah (12). Korban luka ringan adalah Sariman (51). (**)