LAPORAN: FATMA KUMALA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Massa aksi Aliansi Masyarakat Cipang melanjutkan aksinya dengan memblokade jalan setelah menunggu selama 2,5 jam surat rekomendasi penolakan pembangunan waduk Rokan Kiri yang dijanjikan pemerintah Provinsi Riau. Surat tersebut tidak ada tanda-tanda diselesaikan.
Akibatnya, jalan sekitar kantor Gubernur Riau macet total. Beberapa kendaraan terjebak dalam aksi karena pengaturan lalu lintas baru ditangani. Kemacetan mulai dari arah bandara, kemudian dari arah Mal Pekanbaru dan dari arah rumah dinas Gubernur Riau.
Husni Tamrin pengguna jalan yang ingin berangkat ke Universitas Lancang Kuning batal masuk kuliah. Namun ia tak kesal, ia justru mempersilakan masyarakat menyampaikan tuntutannya.
“Kalau kami oke-oke saja soal penolakan pembangunan waduk Rokan Kiri ini. Cipang bagian dari kampung kami. Kebetulan saya dari Rokan Hulu juga di Desa Ujung Batu. Nggak jadi ngampus ni hehe. Tapi nggak masalah. Kami ikut berpartisipasi walaupun nggak ikut sorak-sorak. Kami mendukung,” ujarnya.
Sementara, seorang ibu yang enggan disebutkan namanya mengaku bingung saat ditemui RIAUONLINE.CO.ID. Pengguna mobil Avanza ini bingung kenapa petugas kepolisian tidak segera berjaga dan mengatur lalu lintas sehingga ia tak perlu terjebak. Padahal, ia mempunyai kegiatan yang harus segera didatangi.
Baca Juga Tak Ingin Desa Tenggelam Oleh Waduk, Ribuan Warga Geruduk Kantor Gubri
“Bingung. Kenapa polisi ndak atur kendaraan dari simpang puswil. Biar mereka demo tapi kami ndak terjebak macet. Apalagi ini dekat kantor polda dan Gubri, kemana polisi-polisi, harus segera diarahkan. Mereka ya biarkan menyampaikan aspirasi, kami nggak masalah. Cuma polisi mana,” sebutnya.
Hingga berita ini diturunkan, polisi lalu lintas tampak berusaha mengatur lalu lintas. Mobil-mobil yang terjebak di Bundaran Tugu Zapin satu per satu mulai diarahkan mundur menuju Jalan Cut Nyak Dien.
Sementara kendaraan dari rumah dinas Gubernur diarahkan masuk menuju Jalan Sumatera dan dari arah Mal Pekanbaru diarahkan menuju Jalan Kartini