Jalan Terjal Sang Mantan Komandan Jenderal Kopassus Menuju RI 1

Prabowo-Ketum-Gerindra.jpg
(DW.COM/REUTERS)

RIAU ONLINE - Prabowo Subianto sudah tiga kali melewati masa pemilihan presiden. Namun, dari 2004 sampai dengan 2014, putra Soemitro Djojohadikoesoemo tak kunjung meraih cita-citanya memimpin negeri ini.

Prabowo, pada 2004 mengikuti konvensi Partai Golkar dan bersaing. Namun dia kalah dalam putaran pertama saat bersaing dengan nama-nama tenar lainnya, seperti Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, dan Wiranto.

Namun ia tak putus ada, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu melanjutkan langkahnya dengan mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 2008.

Setahun setelah itu, Prabowo berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDID) sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri. Tapi, pasangan Mega-Pro itu kalah dari calon petahana, Susilo Bambang Yudhoyono yang menggandeng kalangan profesional, Boediono.

Kekalahan itu tak lantas membuatnya menyerah, lagi-lagi mantan Panglima Komandan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Ketika itu, ia berpasangan dengan Ketua Umum Paprtai Amanat Nasional, Hatta Rajasa.

Sayangnya, pasangan yang didukung Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PKS, PPP, dan PBB yang membentuk Koalisi Merah Putih itu dikalahkan oleh pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Kini, Prabowo Subianto mendapat mandat dari Partai Gerindra untuk kembali maju sebagai capres di Pemilu 2019, pada Rabu, 11 April 2018 lalu, seperti dikutip dari VIVA.co.id, Kamis, 19 April 2018.



Namun, adanya presidential treshold atau ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen perolehan kursi di DPR (112 kursi), atau 25 persen suara sah nasional, yang menjadi syarat membuat jalannya tidak mudah.

Tentu saja, mereka belum memenuhi syarat. Sebab itu, mereka harus menjalin koalisi dengan partai lainnya.

Dalam konteks inilah, Prabowo mendapatkan tantangan yang tidak mudah. Salah satu mitra koalisinya selama ini, PKS, menyodorkan 9 nama untuk dijadikan calon wakil presiden.

Jika tak mencapai kesepakatan, PKS membuka kemungkinan meninggalkan Prabowo dan Gerindra, yang artinya akan membuat rencana pencalonan Prabowo sebagai capres menjadi berantakan.

Akankah Prabowo berhasil meraih RI 1 atau kembali menemui jalan terjal dalam usahanya memimpin negeri ini?

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id