DPW KKSS Riau: Melayu dan Bugis Bagaikan Mata

Muswil-KKSS.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HASBULLAH TANJUNG)

LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Riau menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) IV di Hotel Alpha, Pekanbaru, Sabtu, 14 April 2018.

Dalam sambutannya Ketua DPW KKSS Riau Alimuddin, mengharapkan agar kedepannya tidak ada gesekan yang terjadi antara anggota KKSS dengan etnis lainnya.

"Selama kepemimpinan saya dari tahun 2013-2018, tidak penah terjadi gesekan antara bugis dengan suku lainnya, itu artinya suku kita sudah maju, pun sudah banyak doktor dan profesor bugis di Pergu," ungkap Alimuddin.



Dikatakan Alimuddin, kondisi ini sangat berbeda dengan kondisi pada tahun 60-an, dimana masih sering terjadi gesekan antar suku.

"Pada tahun 60 dan 70-an bisa membunuh puluhan orang hanya gara-gara nasi. Karena dulu itu ada prinsip lebih baik mati berdarah daripada mati tidak makan," tambahnya.

Untuk itu ia berharap agar kedepannya Ketua DPW yang terpilih bisa melanjutkan tren ini, agar hubungan antar anggota KKSS dengan suku lain bisa aman dan damai.

"Orang Bugis punya andil di Riau, bukan sekedar menumpang, yang membela orang melayu dari penjajah Belanda salah satunya bugis, jadi melayu dan bugis ini bagaikan mata hitam dan putih. Tidak terpisahkan, makanya kita harus menjaga ini," harapnya

Selain itu, Alimuddin juga menyampaikan bahwa ada sekitar 700ribu total keturunan Sulawesi Selatan yang berdomisili di Riau tersebar dalam 11 kabupaten.

"Kita tersebar ke seluruh Riau, kecuali Rokan hulu, di pulau jemur saja ada orang Bugis," tutupnya.