RIAU ONLINE, PEKANBARU - Akibat adanya gangguan sistem, satu pilot pesawat tempur F-16 yang bermarkas di Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn) dipaksa harus melakukan eject atau melompat dari pesawat yang sedang terbang yang berlokasi di salah satu perairan di Riau.
Gagalnya sistem ini dilaporkan dan diketahui pertama kali oleh Duty Ops yang langsung menyampaikannya ke Kadisops Lanud Rsn. Kepala penerangan dan perpustakaan (Kapentak) Lanud Roesmin Nurjadin, Mayor sus Rizwar mengatakan usai mendapatkan laporan tersebut, personil Lanud yang sedang bertugas langsung menuju titik kordinat menyelamatkan pilot yang kini sudah berada di lautan itu.
"Seluruh personel dan satuan langsung mengerahkan helikopter TNI AU yang sedang standby SAR di Lanud Rsn beserta tim rescue menuju ke titik koordinat yang sudah didapatkan," katanya Jumat, 13 April 2018.
Tambahnya, heli langsung melakukan penyelamatan dengan melibatkan personel Yonko 462 Paskhas dengan melakukan free jump dengan cara mengangkat penerbang menggunakan hoist menuju helikopter langsung dibaws ke Lanud Rsn.
"Begitu sampai di Lanud, penerbang dengan cepat dibawa menuju RSAU dr. Sukirman Lanud Rsn untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan medis lebih lanjut,"tegasnya.
Rizwar menambahkan pesawat yang masih memiliki satu awak tersebut setelah melakukan pendaratan, ternyata mengalami pecah ban yang langsung ditangani oleh crash team dan rescue (SAR) team serta kendaraan pendukung lainnya yang sebelumnya telah stand by di Lanud Rsn.
Serangkaian latihan Search and Rescue (SAR) serta penanganan kondisi darurat atau emergency yang baru saja berakhir pada Kamis 12 April 2018 itu disebutkannya merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan para personil.
"Peningkatan kemampuan harus terus dilakukan. Oleh sebab itu Lanud Roesmin Nurjadin menggelar latihan Search and Rescue (SAR) serta penanganan kondisi darurat atau emergency," jelasnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Kasiopslat Disops Mayor Pnb Putut Hanggiro mengatakan bahwa latihan yang dilakukan selama dua hari ini bertujuan untuk merefresh serta membina dan meningkatkan keterampilan saat situasi darurat di darat ataupun di udara.
"Latihan ini bertujuan untuk merefresh kembali prosedur serta membina dan meningkatkan keterampilan dalam menghadapi situasi darurat terhadap korban kecelakaan pesawat udara maupun saat menghadapi situasi emergency pada kegiatan di darat maupun di udara," tandasnya.
Latihan ini melibatkan lebih dari seratus orang yang terdiri dari personel Lanud Rsn, Yonko 462 Paskhas serta crew Heli ini mengambil tempat di Danau Buatan untuk pelaksanaan latihan SAR dan area Hanggar Lengkung untuk pelaksanaan latihan penanganan kondisi emergency ketika terjadi pecah ban saat mendarat.(2)