Diduga Oknum Travel Umroh Ini Usir dan Hina Profesi Tiga Wartawan

Rabu, 11 April 2018 09:23 WIB Editor: Yola Ristania Vidiani

PT Kiblatain Jaya Wisata Pekanbaru

(RIAUONLINE.CO.ID/HASBULLAH TANJUNG)

LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tiga orang jurnalis diduga mengalami penghinaan profesi oleh oknum PT Kiblatain Jaya Wisata saat akan menjalankan tugas jurnalistiknya.

Masing-masing korban berasal dari media lokal di Riau, yakni Riau Pos, Bertuahpos.com, dan RIAUONLINE.CO.ID, ketiganya merasa dilecehkan saat ingin meminta konfirmasi terkait kegagalan PT Kiblatain Jaya Wisata memberangkatkan 50 jemaahnya.

Salah seorang korban Nanda, membenarkan hal tersebut, diceritakannya ia beserta rekannya awalnya ingin meminta kejelasan terkait kegagalan jemaah yang berangkat umroh.

Namun, Kepala Cabang PT Kiblatain Jaya Wisata Pekanbaru Muslim menolak untuk diwawancarai dan mengalihkan ia dan rekannya kepada kuasa hukumnya atau Dirut di Jakarta.

Saat Muslim akan memberikan nomor kontak kuasa hukumnya Asep Ruhiat, tiba-tiba dua orang wanita yang berada dekat Muslim melarang hal tersebut.

Selanjutnya, salah seorang wanita tersebut melarang Nanda dan rekannya memberitakan PT Kiblatain Jaya Wisata, selain itu ia juga menuding pemberitaan dari media tentang PT Kiblatain Jaya Wisata selama ini adalah fitnah.

Rekan Nanda yang bernama Romi langsung merasa tersinggung dan meminta pihak PT Kiblatain Jaya Wisata menjelaskan dimana pemberitaan yang disebutnya fitnah.

"Selama ini pemberitaan PT Kiblatain Jaya Wisata yang beredar sudah dikonfirmasikan dengan Pak Muslim, dan kalau memang merasa kami memfitnah silahkan laporkan ke kantor Polisi atau Dewan Pers," jelas Romi.

Romi juga mempersilahkan pihak PT Kiblatain Jaya Wisata memberikan keterangan versi mereka apabila memang menurutnya pemberitaan selama ini tidak berimbang.

Baca Juga

Bukannya mereda, wanita yang mengenakan baju gamis hitam ini malah mengusir mereka dan menyebutkan bahwa tidak penting memberikan keterangan pada wartawan.

"Dia malah mengusir kami dan mengatakan 'kalian pergilah dari sini, cari uang kok kaya gini'," ujar Romi.

Dijelaskan Romi, saat wanita tersebut memberikan pernyataan seperti itu, Nanda membalas bahwa pernyataan tersebut adalah pelecehan terhadap profesi wartawan dan bisa dilaporkan ke pihak berwenang.

"Tapi wanita itu malah semakin menjadi-jadi dan meminta kami menelpon Kapolda saat itu juga," tambahnya.

Saat ditanya mengenai rencana untuk meneruskan dugaan pelecehan ini ke pihak berwenang, Romi mengatakan ia dan rekannya akan segera mengkaji hal ini dengan ahli hukum Yusuf Daeng.

Terpisah, Ketua PWI Kota Pekanbaru Agustiar mengaku sangat menyayangkan adanya dugaan pelecehan terhadap wartawan yang berjalan dalam kode etik wartawan.

Klik Juga Banyak Travel Umroh Gagal Berangkatkan Jemaah, Dewan: Perketat Izinnya

"Ini jelas penghinaan profesi yang dilakukan oleh oknum itu, apalagi yang datang untuk mengkonfirmasi adalah wartawan dari media besar. Saya dari PWI Pekanbaru mengecam ujaran itu, ini harus diproses hukum," pungkasnya.

Lebih lanjut, Agustiar menilai tidak pantas ada ujaran seperti itu kepada wartawan yang medianya merupakan media yang cukup familiar di Riau.

"PWI mengecam dan minta kepada wartawan yang dikata-katain itu untuk membuat laporan agar nanti diproses hukum, kalau sudah sensitif begitu melihat wartawan yang datang, berarti ini perusahaan travelnya tidak jelas," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Cabang PT Kiblatain Wisata Pekanbaru Muslim saat dikonfirmasi mengenai kejadian ini membenarkan bahwa memang ada oknum wanita yang menyatakan hal seperti itu.

"Yang ngomong itu bukan saya. Itu ibu-ibu jemaah yang kebetulan ada di kantor saya. Dia mungkin kebetulan sedang emosi juga. Dia korban juga. Kami semua korban," jelasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, puluhan jemaah PT Kiblatain Jaya Wisata gagal berangkat umroh pada 27 Maret 2018 lalu, saat itu jemaah terpaksa kembali ke Indonesia setelah tidak adanya kepastian selama di Kuala Lumpur.