Lima Cara Atasi Stres untuk Pengantin Baru

Suami-Istri.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Sebagian besar pengantin baru, tentu menantikan saat-saat bersama, berdua, menikmati berbagai hal yang menyenangkan setelah mereka menikah, tapi dalam kehidupan sosial, beberapa rutinitas setelah menikah justru mengganggu kualitas hubungan, hingga kehidupan seks yang tak lagi menggairahkan lantaran stres. Mulai dari tinggal serumah bersama keluarga salah satu dari pasangan, gaya hidup yang baru hingga kumpul-kumpul keluarga.

Nah, berikut beberapa cara untuk menghilangkan dan menghindari stres pernikahan dan menikmati kehidupan seks yang luar biasa dilansir dari laman Suara, Senin 26 Maret 2018.

1. Sediakan waktu untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup baru Sebagian besar perempuan menghadapi masalah ini, apalagi jika harus tinggal bersama keluarga suaminya. Anda bisa dibilang merupakan anggota keluarga terakhir, yang diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang-orang baru. Anda perlu menghabiskan waktu dengan semua orang dan pada saat bersamaan mencapai keseimbangan antara kehidupan dan tugas barunya tersebut.

Seiring berjalannya hari, Anda hampir tidak memiliki energi untuk melakukan apapun kecuali istirahat.

Dalam kondisi seperti itu, akhir pekan adalah pilihan terbaik Anda. Rencanakan liburan cepat untuk menghabiskan waktu satu sama lain.

2. Cara mencairkan 'es' Bagi mereka yang hampir tidak punya waktu untuk mengenal pasangannya sebelum menikah, kecemasan untuk mencairkan 'es' setelah pernikahan mungkin menjadi rintangan besar. Akan ada ratusan pertanyaan yang menghantui pikiran pengantin baru, mulai dari apakah pasangan akan keberatan jika berhubungan seks pada malam pertama? Apakah boleh jika tidak berhubungan seks selama beberapa hari? Haruskah saya memintanya memakai sesuatu untuk membuat saya bersemangat?

Daripada terlibat dalam hal-hal yang tidak diinginkan, luangkan waktu untuk saling mengenal dan berkomunikasi. Anda harus belajar menikmati seks dan tidak menganggapnya sebagai perlombaan untuk menyelesaikan 'tugas' Anda.



Mulailah dengan gerakan kecil yang manis dan beri petunjuk jika Anda ingin melakukan sesuatu yang berbeda.

3. Tenang, semua orang pernah merasakan kecemasan saat berhubungan seks

Ya, kecemasan saat berhubungan seks, terutama bagi lelaki, sangatlah nyata. Ada banyak faktor di mana banyak lelaki menderita fase sementara disfungsi ereksi setelah menikah. Mungkin stres atau kelelahan, yang dapat menyebabkan beberapa momen memalukan di kamar tidur.

Tetapi lebih banyak orang menanggapinya dengan panik. Inilah yang membuat lebih banyak masalah akan tumbuh. Beri waktu pada diri Anda dan cobalah untuk bersantai. Jika masalah berlanjut, Anda bisa mencari bantuan ahli.

4. Bersabar terhadap tuntutan seksual yang tidak biasa Setiap orang memiliki preferensi atau keinginan seksual sendiri-sendiri.

Jadi, daripada melompat pada kesimpulan dan menilai pasangan Anda karena meminta Anda untuk menjadi sedikit eksperimental, cukup luangkan waktu untuk memahaminya. Juga beri tahu dia jika itu mungki membuat Anda tidak nyaman.

Pertama, biarkan pemahaman bersama tumbuh dan kompatibilitas seksual akan mengikuti.

5. Komunikasi adalah kunci Pernikahan adalah hal yang sangat penting untuk Anda pahami. Dengan semua tanggung jawab dan hal baru yang baru saja Anda temukan satu sama lain, Anda harus lebih sering berkomunikasi dan terbuka akan berbagai hal.

Jika tidak, ini mungkin akan menyulitkan Anda dan pasangam untuk terhubung secara emosional. Ketika jarak emosional tumbuh, ketertarikan seksual mungkin mulai memudar.

Jika Anda kecewa dengan apapun yang Anda rasakan, biarkan pasangan tahu tahu dan jangan membiarkannya mempengaruhi kehidupan seks Anda.(2)