Lakukan Tips ini, Kampus di Riau Bisa Tekan Biaya Iklan Penerimaan Mahasiswa Baru

Rabu, 14 Maret 2018 19:31 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy

(Azhar Saputra)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy berikan kiat-kiat kepada perguruan tinggi maupun universitas yang ada di Riau agar dapat menekan biaya iklan untuk penjaringan mahasiswa baru.

"Masukan ini dalam rangka untuk mengenalkan perguruan tinggi bagi siswa yang akan melanjutkan studynya," katanya di ruang VIP Lancang Kuning bandara Sultan Syarif Kasim II, Rabu, 14 Maret 2018.

Apabila saran ini dilakukan, secara tidak langsung para tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) akan tergerak hatinya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di kampus tersebut. Tips ini juga bisa membantu Pemprov Riau untuk memajukan pendidikan yang berkualitas di tengah keterbatasan dana.

Saran dari Muhadjir ialah dengan cara mempersilakan para siswa yang sekolahnya kesulitan mendapatkan sarana dalam melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kompetensi (UNBK), untuk dapat mempergunakan peralatan komputer di kampus mereka.

"Saya imbau bagi kampus yang memiliki komputer yang dilengkapi dengan fasilitas internetnya, supaya mau meminjamkannya kepada sekolah-sekolah. Itu juga dalam rangka mengenalkan perguruan tinggi saat para siswa lulus dari sekolahnya," tegasnya.

Sebelumnya, Dengan tegas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy mengimbau kepada seluruh sekolah yang ada di Riau untuk dapat menjalankan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara serentak.

Imbauannya itu termasuk bagi sekolah-sekolah yang tidak memiliki peralatan penunjang seperti komputer, jaringan internet yang memadai bahkan sampai tidak memiliki tegangan arua listrik di sekolah mereka.

"Jangan jadikan alasan untuk sekolah itu karena tak memiliki alat untuk tidak mengikuti UNBK. Alat itu hanyalah sebagai penunjang saja," katanya.

Meskipun ada kelonggaran bagi sekolah-sekolah yang jauh dari akses dan tidak memiliki peralatan yang memadai untuk melakukan ujian secara manual, namun menteri ini kembali berkata ada solusi terbaik dari pada harus melakukan ujian menggunakan kertas. (1)