Wan Mohammad Alvaro Anza (tengah atas), siswa kelas 10 SMA Mutiara Harapan berhasil meraih juara 3 dan The 2018 Asian English Olympics (AEO). yang diselenggarakan oleh Bina Nusantara English Club (BNEC).
(ISTIMEWA)
RIAU ONLINE - Siswa SMA Mutiara Harapan meraih juara dalam kompetisi internasional “The 2018 Asian English Olympics (AEO)” yang diselenggarakan oleh Bina Nusantara English Club (BNEC), Universitas Bina Nusantara, Jakarta yang berlangsung dari tanggal 8 hingga 12 Februari 2018.
Menjadi juara dalam kompetisi internasional kebanggaan tersendiri Wan Mohammad Alvaro Anza (15), siswa kelas 10 SMA Mutiara Harapan. Ia berhasil meraih juara 3 dan menyisihkan 81 peserta dari 11 negara.
Alvaro menceritakan walaupun berkompetisi dengan para pelajar dan mahasiswa dari berbagai negara, ia tidak gentar. Baginya, ia harus memberikan yang terbaik.
"Ini kesempatan yang amat bagus untuk saya ikuti. Saya mendaftar sehari sebelum pendaftaran ditutup, dan Alhamdulillah bisa juara 3. Mengikuti kompetisi ini merupakan pengalaman dan tantangan sendiri bagi saya karena harus bersaing dengan pelajar dan mahasiswa dari berbagai negara," tuturnya.
Ia mengaku memiliki ketertarikan dalam speaking english. Sebab, bahasa Inggris adalah bahasa universal di dunia. Baginya, dengan bahasa Inggris, ia bisa berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara.
"Sejak kecil, saya sudah tertarik dengan bahasa Inggris. Kelas 8 saya dipilih guru untuk ikut lomba bahasa Inggris. Lalu tidak sengaja saya lihat John F Kennedy berpidato dalam bahasa Inggris, saya semakin tertarik," katanya.
Manager Yayasan Mutiara Harapan,Jansen Yudianto mengatakan Alvaro adalah siswa yang berprestasi dalam bidang bahasa Inggris. Ia kerap mengikuti lomba dan kompetisi berbahasa Inggris.
"Setiap lomba, ia selalu membawa nama sekolah dan menjadi juara. Kami para guru selalu mendukung siswa kami setiap mengikuti perlombaan," katanya.
Selain sekolah, kedua orang tua Alvaro, Wan Mohammad Jakh Anza dan Ofi Herawari juga memberikan dukungan penuh kepada anak mereka.
Director of BINUS Global, Karen Imam Peyronin mengatakan acara ini diikuti pelajar dan mahasiswa dari Indonesia, Malaysia, Singapore, Filipina, Thailand, Vietnam, Bangladesh, Korea dan Macao. Ia mengatakan kegiatan ini menjadi ajang saling berbagi, mengenal perbedaan dan persamaan dari keunikan beragam budaya negara yang membuat jadi satu.