RIAU ONLINE - Peneliti mengatakan bahwa meminta orang tercinta untuk menjalankan gaya hidup sehat ternyata tak bisa dengan cara menakut-nakuti.
Hal tersebut terungkap lewat sebuah penelitian ilmiah yang dikeluarkan oleh jurnal Health Communication.
Menurut jurnal tersebut, dibanding menakut-nakuti, memberi motivasi malah lebih memiliki dampak untuk mengubah gaya hidup seseorang.
"Dengan pesan kesehatan, tidak cukup hanya memberi tahu orang, atau hanya mendidik mereka. Anda perlu memotivasi mereka. Dan emosi adalah motivator yang benar-benar bagus," kata Jessica Myrick dari Associate Professor di Pennsylvania State University, Amerika Serikat dilansir Suara, Minggu 25 Februari 2018.
Pada penelitian ini, tim meneliti 341 peserta berusia 17 hingga 72 tahun. Peserta ditinjau reaksinya saat diminta membaca artikel tentang kanker kulit dari halaman web yang dirancang menyerupai halaman di situs kesehatan, WebMD.
Artikel tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, apakah peserta merasa rentan. Kedua, apakah masalah tersebut dan ketiga, apakah ada cara mencegah dan mengobatinya.
Setelah meninjau kembali pesan tersebut, para peserta melaporkan emosi yang mereka rasakan tentang artikel ada saat membaca pesan bernada harapan, optimis dan dorongan. Hal tersebut menunjukkan bahwa harapan dan motivasi merupakan prediktor signifikan.
Kata Myrick, manusia sering menganggap emosi tidak rasional. Tapi nyatanya, emosi juga dapat membantu seseorang melakukan hal-hal luar biasa termasuk menjaga tubuh tetap sehat.
Baik rasa takut maupun motivasi, dapat bekerja sama dalam menciptakan pesan yang persuasif.(2)