(Rilis BRK)
Jumat, 22 Desember 2017 12:35 WIB
(Rilis BRK)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Riau mengadakan acara dialog informal, Kamis, 21 Desember 2017. Kegiatan yang belangsung santai dan penuh keakraban ini di inisiasi langsung oleh OJK Riau.
Turut hadir pada acara tersebut Kepala OJK Riau Yusri dan Ketua Kadin Riau Juni Ardianto Rachman beserta empat wakil ketuanya. Yaitu Wakil Ketua Umum Bidang Percepatan Pembangunan Daerah dan Kerja Sama Ekonomi Viator Butar Butar, Wakil Ketua Umum Bidang Infrastruktur dan Properti Desilis Hasanto dan Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Logistik Iva Desman.
Serta Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan DR. Irvandi Gustari yang juga merupakan Dirut Bank Riau Kepri sekaligus Ketua FkIJK Riau serta beberapa para pelaku Industri Jasa Keuangan dari Perbankan (Mandiri, BRI, BRI Syariah, BNI, BTN, Bukopin dan Muamalat) Asuransi, Pegadaian, Pasar Modal dan Pembiayaan.
Pada pertemuan tersebut, Kepala OJK provinsi Riau Yusri menyampaikan bahwa Pertumbuhan kredit Provinsi Riau per September 2017 2,34 persen. Sementara itu, pertumbuban dana pihak ketiga September 2017 sekitar 11, 83 persen,dan pertumbuhan asset Perbankan September 2017 sebesar 16,88 persen.
Sedangkan secara nasional, beberapa indikator makro mencerminkan, pertumbuhan ekonomi nasional 5,03 persen September 2017, inflasi nasional 3,3 persen per September 2017, dan cadangan devisa USD 125, 96 miliar per November 2017.
Lebih lanjut Yusri menyampaikan bahwa belum semua kebijakan pemerintah yang ada dalam paket kebijakan I sampai dengan XVI direalisasikan, perizinan masih berbelit-belit, birokrasi tidak efisien membuat kegiatan ekonomi menjadi lambat dan terhambat.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pecepatan Pembangunan Daerah dan Kerjasama Ekonomi provinsi Riau menyampaikan bahwa permasalahan dalam pertumbuhan Ekonomi Riau antara lain bahwa selama ini ekonomi Riau sangat dipengaruhi minyak, begitu harga minyak turun mengoreksi semua sektor.
Permasalahan kedua adalah kehatian-kehatian pemerintah daerah dalam mengeksekusi program kerja dan anggaran sehingga menyebabkan serapan APBD tidak begitu tinggi, hal ini tentunya mempunyai dampak terhadap sektor ekonomi lainnya serta terkait dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah yang menyangkut juga terhadap perizinan yang tentunya pelaku usaha berharap proses perizinan berjalan cepat dan lancar serta tidak berbelit-belit.
Pada pertemuan tersebut disampaikan juga masukan dan saran dari dunia perbankan, BUMN dan swasta untuk sinergi dengan dunia usaha dan pemerintah dalam memajukan ekonomi Riau. Selain itu, kegiatan yang pertama kali digagas oleh OJK Riau ini juga bertujuan untuk menumbuh kembangkan perekonomian di provinsi Riau. Masing masing pihak mencari solusi bersama untuk menjawab seluruh permasalahan ekonomi di provinsi Riau.
Ketua FKIJK Provinsi Riau yang juga Direktur Utama Bank Riau Kepri dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan DR. Irvandi Gustari mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya dialog ini dan berharap dapat dilakukan secara berkala dan rutin diantara Kadin Riau, OJK Riau dan FKIJK Riau.
Dialog informal berjalan sangat positif serta penuh kehangatan, dan disepakati adanya dialog berkala antara Kadin, OJK, industri jasa keuangan dan Dialog ditutup dengan Makan bersama. (rls)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id