Reses Komisi XI DPR RI ke Riau pada Kamis, 14 Desember 2017 ditemui langsung oleh Gubernur Andi Rachman
(Azhar Saputra)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Reses masa sidang pertama tahun 2016 sampai 2017 Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dimanfaatkan dengan baik oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman untuk menyampaikan pembangunan apa saja yang sudah terjadi di Riau.
Sekaligus menyuarakan masalah tentang pendapatan, bagi hasil, proyek strategis nasional, distribusi KUR, inflasi, kemiskinan, tingkat harga komuditi termasuk juga daya beli masyarakat.
"Masukan kita selain memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional juga bagaimana caranya mengoptimalkan ini semua. Disamping itu kita harus berkontribusi dalam daya saing sehingga nantinya akan lebih efisien," katanya di kantornya, Kamis, 14 Desember 2017.
Untuk mewujudkan semua itu, Riau memerlukan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat terkait infrastruktur, penciptaan lapangan kerja, investasi sampai kepada dukungan terhadap peningkatan daerah.
"Misalnya di sektor perkebunan. Mereka harus memiliki NPWP daerah, dan begitu juga terhadap pendapatan lain bukan pajak supaya dampaknya bisa langsung dirasakan," imbuhnya.
Selain itu Riau yang selama ini bertumpu pada sektor migas juga bisa memanfaatkan sektor perkebunan yang selama ini tak dirasakan. Seperti misalnya bagi hasil. Mengingat banyaknya resiko Daerah yang ditanggung atas beroperasinya perusahaan.
"Sektor perkebunan juga perlu memberikan kontribusi bagi hasil. Sebetulnya wajar daerah mendapatkan bagi hasil. Resiko yang ditanggung banyak seperti kondisi jalan yang cepat rusak sampai kepada keruskaan lingkungan. Untuk memperbaiki semua itu kita butuh dana," tandasnya.
Sementara itu pada kesempatan yang berbeda Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir mengatakan dirinya banyak menerima masukan yang diberikan langsung oleh Gubernur Riau beserta persoalan yang kerap dihadapi Riau.
"Tadi telah disampaikan oleh Gubernur, karena pedagang nasional banyak disini, pendatang pun ikut banyak. Itu juga persoalan yang dihadapi oleh provinsi. Kemudian masalah timbul dana bagi hasil," jelasnya.
"Kemudian dari sisi pertumbuhan cukup baik, tapi memang permintaan dunia yang menurun. Sehingga jalan investasi terhadap lajunya industri tidak terlalu signifikan. Itu akan kami bicarakan di pusat," tutupnya. (advertorial)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id