AIMAN Cahyad (24), pebalap Indonesia membela Sapura Cycle Team asal negeri jiran, Malaysia, Juara I Etape I Tour dee Siak, Rabu, 29 November 2017, dengan menempuh rute Kota Siak-Dayun pulang pergi sejauh 154,18 Km.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, SIAK - Kerja keras dan pantang menyerah dari Aiman Cahyadi, pembalap dari Sapura Cycle team-Malaysia akhirnya membuahkan hasil. Ia dinobatkan sebagai juara umum dalam lomba balap sepeda Tour the Siak 2017.
Padahal dirinya sempat cedera dan terjatuh, karena bersenggolan dengan pebalap asal Filipina di etape ke-3. Aiman pun harus tergopoh-gopoh menyelesaikan pertandingan yang hanya menyisakan 200 meter jelang garis finish.
Usai Tour De Siak, Siak Menyapa Dunia Dengan Perlombaan Internasional Etape Pertama TDS 2017 Dimulai, Ini Tim-Tim Terbaik Dari Indonesia |
"Tak apa-apa tak bisa berbuat banyak di etape ke-3 ini, tetapi saya berhasil menjadi juara. Ini berkat kerja keras tim Sapura," katanya didepan Istana Siak, Jumat, 1 Desember 2017.
Selain menjadi juara umum, Aiman juga dinobatkan sebagai pembalap terbaik Indonesia disusul oleh pembalap dari KFC, Selamat Juangga dan terakhir oleh CCN-Laos, Hari Fitrianto.
Selain itu, dirinya juga sukses membawa satu timnya menjuarai kelasmen tim mengalahkan tim-tim lainnya dan berhak berada di podium teratas pada tahun 2017 ini.
14 tim telah menyelesaikan 3 etape dalam lomba balap sepeda Tour the Siak 2017. Etape itu diantaranya Siak-Dayun sepanjang 154,18 kilometer, Siak-Sungai apit sepanjang 115, 45 km dan Siak City Race sepanjang 92,06 km yang sebelumnya diawali dengan mengikuti fun bike dan parade atlet.
Mengenal sosok Aiman Cahyadi, pemuda ini merupakan mojang Bandung yang sejak setahun terakhir bergabung dengan Sapura Cycling Team, Malaysia. Salah satu alasan dirinya memilih membela tim negara jiran antara lain karena profesionalitas dalam berprestasi. Sebab, jika bergabung dengan tim yang ada di Indonesia, ia merasa belum tentu bisa sampai di prestasi ini.
"Profesional saja, sekarang saya bergabung di Sapura, tentu berjuang untuk tim," ujar Aiman Cahyadi.
Keputusan Aiman untuk berada di tim Malaysia juga disebabkan karena kecewa dengan perhatian pemerintah terhadap nasib pebalap dalam negeri.
Sementara itu, Ketua Bidang Perwasitan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Sondi Sampurno, membantah jika pemerintah disebut tak perhatian dengan atlit sepeda. Bahkan selama ini, pemerintah telah menyiapkan program Pelatnas untuk peningkatan kemampuan para atlet sepeda.
"Perhatian pemerintah cukup baik, di kita ada Pelatnas," ujar Sondi Sampurno.
Namun demikian, Sondi mengakui minimnya klub pebalap sepeda di negeri ini membuat para rider harus berebut tempat, hingga akhirnya ada beberapa atlet berprestasi menjatuhkan pilihan bergabung dengan tim negara asing.
Bicara mengenai prestasi Aiman, Sondi menyatakan turut bangga. Meskipun Aiman menang dengan menggusung nama tim dari negara lain, namun semua juga sudah tahu bahwa dia merupakan atlit Indonesia. Ini berarti, Indonesia harus ikut bangga karena atlitnya menjadi pemenang di TdS 2017.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id