Mirisnya, Sungai Kuantan Makin Rusak karena Tambang Emas

Kamis, 2 November 2017 20:04 WIB

Tambang emas ilegal di Sungai Kuasing

(Tempo.co)

Laporan: NANDA FADILLA

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sungai sejatinya merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing). Namun kondisi ini kian miris, sebab kondisi Sungai Kuantan mulai mengkhawatirkan akibat oleh maraknya Pertambangan emas tanpa ijin (PETI) dan pengunaan zat kimia (Merkuri).

Hal ini diungkapkan Bupati Kuansing, Mursini usai mengisi seminar di Ballrom Hotel Aryaduta, Pekanbaru, Kamis, 2 November 2017.

Menurutnya, sungai kebanggaan masyarakat Kuansing ini mulai rusak, bahkan menyebabkan populasi ikan hampir hilang akibat praktik tambang ilegal.

Banyak alasan dari masyarakat bekerja di tambang emas di Sungai Kuantan. Di antaranya tidak adanya mata pencaharian selain dari tambang emas.

Dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Kuansing, 11 di antaranya dilalui Sungai Kuantan. Di antaranya Hulu Kuantan, Benai, Pangean, Kuantan Hilir, Cirenti, Sentajo Raya, Gunung Toar, Kuantan Mudik, Inuman, Kuantan Hilir Seberang dan Kuantan Tengah.

Namun kini, kondisinya tidak bisa lagi memanfaatkan sungai untuk keperluan sehari-hari.

"Dengan diadakannya seminar ini, kita berharap masyarakat yang bekerja di tambang emas tanpa izin itu bisa beralih ke pekerjaan lain, seperti perkebunan, pertanian bahkan nelayan," harap Mursini.

Hal ini juga sangat bermanfaat bagi nelayan, karena populasi ikan akan semakin meningkat. Begitu juga dari sisi pendapatan, di darat juga potensial untuk mengais rejeki.

"Dengan kritisnya lahan, kita bisa melihat peluang, seperti kita bisa menanam tanaman sogun, itu bagaus untuk lahan produktif dan kita juga bisa melahirkan ide-ide yang progresif dan kreatif," tutupnya.

Ralat : Sebelumnya judul di berita ini Mirisnya, Sungai Kuansing Makin Rusak karena Tambang Emas. Namun, kami mengubahnya karena tidak ada Sungai Kuansing, melainkan Sungai Kuantan atau Sungai Singingi. Terima Kasih..