Sebelum Dilarikan ke RSUD, Begini Upaya Ayah Kandung Balita Alhafizi

Balita-dengan-penyakit-kulit.jpg
(Azhar Saputra)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Muhammad Alhafizi, balita berusia empat bulan yang menderita penyakit kulit sebenarnya lahir dalam kondisi normal. Dengan berat lahir 3 kg 6 ons, ia lahir normal seperti ketiga kakaknya yang lain.

Juga tidak ada riwayat penyakit yang ditularkan oleh kedua orang tuanya. Tiga abang-abangnya juga tak pernah mengalami penyakit serupa.

Baca juga!

Sungguh Kasihan, Sekujur Tubuh Balita Asal Kampar Ini Memerah Dan Mengelupas

Penyakit M Alhafizi Tak Langka, Hanya Saja...

"Bahkan bidan yang menanganinya bilang anak bapak sehat sekali, ya," kata Musdianto (36), sang ayah menirukan perkataan bidan yang membantu persalinan anaknya.



Penderitaan itu dimulai saat usianya masuk dua bulan. Dituturkan Musdianto, pada umur dua bulan muncul bintik merah di sekujur tubuhnya. Mereka mengira penyakit gatal biasa dan Alhafizi pun diobati dengan saleb gatal yang diperoeh dari klinik dekat rumah, di Desa Lubuk Sakat Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar.

"Ketika penyakit itu muncul mula-mulanya timbul gejala bintik merah. Kemudian diberikan saja obat gatal-gatal karena saya pikir hanya penyakit kulit biasa. Kemudian kambuh lagi, dibawa ke klinik sembuh kemudian kambuh lagi, sampai ke dukun pun pernah," tutur Musdianto (36) di RSUD Arifin Achmad, Jumat, 18 Agustus 2017.

"Yang terakhir itu ke spesialis penyakit kulit di Pekanbaru. Disana saya hanya mampu membawanya sebanyak tiga kali," katanya pilu.

Namun keluarga ini mulai terkendala biaya yang mulai membengkak, sementara pekerjaan Musdianto hanya menjadi kuli angkut. Dirinya terus berupaya demi kesembuhan anaknya. Sampai pada akhirnya media sosial, facebook membuka mata hati semua orang untuk membantu Alhafizi.

"Bantuan itu terjadi saat saya mengurus kartu BPJS kesehatan ke Bangkinang. Pas saya pulang rumah kok sudah ramai banyak orang. Rupanya ada tetangga saya yang menceritakannya ke Facebook," katanya.

Berawal dari media sosial, mengalirlah bala bantuan bagi anaknya. Dinas kesehatan Provinsi Riau, Dinas Sosial Provinsi Riau, Polresta Pekanbaru bahkan Gubernur Riau turut bersimpati.

Hingga akhirnya anaknya dilarikan ke RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru untuk menjalani perawatan intensif.

"Setelah dilarikan disini (RSUD Arifin Achmad) kulitnya sudah berubah. Saya harap ini semua cepat membaik supaya saya bisa membawa pulang anak saya lagi," tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline