Dinilai Sabar saat Dipukul Serda Wira Sinaga, Kapolresta Beri Penghargaan ke Bripda Yoga

Bripda-Yoga-Vernanda-Terima-Penghargaan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sehari usai dipukul oleh Serda Wira Sinaga, Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, memberikan penghargaan kepada Bripda Yoga Fernando, usai Salat Jumat, Jumat, 11 Agustus 2017, di Halaman Mapolresta. 

Alasan pemberian penghargaan terhadap Polantas ini karena Bripda Yoga Vernanda dianggap sabar tak melayani pemukulan yang dilakukan Serda Wira Sinaga, Kamis sore, 10 Agustus 2017, di depan Ramayana, Jalan Sudirman. 

Ketika itu, Yoga mengalami pemukulan dan penendangan serta hardikan oleh Serda Wira Sinaga. Wira Sinaga kemudian diketahui menderita depresi usai pulang dari tugas di Papua, 2014 silam. 

Baca Juga: 

Viral, Tentara Tak Pakai Helm Ini Pukul Polantas Disaksikan Warga di Jalan Raya

Anak Buah Pukul Polisi, Danrem Abdul Karim Minta Maaf Ke Polda Riau

"Hari ini merupakan hari istimewa, karena hari ini kami memberikan penghargaan atas dedikasi, kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan pelayanan bagi para pengguna jalan raya," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, di Mapolresta Pekanbaru. 

Brigadir Yoga ini dianggap mampu mengaplikasikan semua pelajaran diperolehnya selama menjadi polisi lalulintas (Polantas). Yoga diklaim memiliki kesabaran, berdidikasi tinggi, mengedepankan pelayanan, pengayoman bagi para pengguna jala raya dalam tugas patrolinya.

Sebelumnya, Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 031/Wira Bima, Brigjen TNI Abdul Karim mengakui anak buahnya itu sedang mengalami depresi. Serda Wira Sinaga kini sedang menjalani rawat jalan guna mengatasi depresi dideritanya.



 

"Setiap bulan ia (Serda Wira Sinaga) menjalani konsultasi di Rumah Sakit Putri Hijau (Rumah Sakit milik TNI AD, di Medan, Sumatera Utara) dengan dokter jiwa di sana. Sebetulnya hingga sekarang masih dirawat di sana," kata Danrem Abdul Karim, Jumat, 11 Agustus 2017, di Markas Komando Detasemen Polisi Militer (Mako Denpom) I/3 Pekanbaru.

Danrem Abdul Karim mengajak awak media Jumat pagi bersama-sama melihat secara langsung seperti apa penahanan Serda Wira Sinaga di dalam sel Denpom Pekanbaru.

Jenderal bintang satu lulusan Akmil 1985 ini menjelaskan, depresinya Wira Sinaga tidaklah tiap hari. Tingkah laku tidak wajar anak buahnya itu muncul sewaktu-waktu, seperti dilakukannya terhadap Polantas Polresta Pekanbaru, Kamis sore lalu.

Abdul Karim menjelaskan, selama dalam proses rawat jalan dan konsuling dengan dokter jiwa, ia selalu didampingi seorang rekannya prajurit TNI AD, sesama lajang.

"Kemungkinan saat insiden amuk tersebut terjadi, ia lepas dari pengawasan," tutur Danrem.

Serda Wira Sinaga, jelasnya, menjadi prajurit TNI AD masuk melalui pendidikan di Resimen Induk Kodam (Rindam) Iskandar Muda, Aceh, tahun 2011 silam.

Klik Juga: 

Serda Wira Sinaga Alami Depresi Usai Pulang Dari Tugas Di Papua

Tak Mau Tunjukkan Surat Tugas Razia, Polisi-TNI Nyaris Bentrok

Sejak menjadi anggota TNI AD, Serda Wira Sinaga telah bertugas di berbagai daerah. Mulai Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau bahkan Papua.

Saat tugas di perbatasan Papua inilah, tuturnya, Wira Sinaga mengalami depresi pada 2014 silam. "Usai tugas, pulang dari Papua, 2014 mulai sakit. Setahun kemudian, 2015, bulan April, bersangkutan THTI (Tidak Hadir Tanpa Izin)," jelas Danrem.

Melihat gejalan seperti itu, kemudian Wira Sinaga dibawa periksa ke Rumah Sakit Putri Hijau, Medan, Sumatera Utara. Oleh dokter jiwa ia dinyatakan mengalami gejala depresi.

"Karena itu, proses penyembuhan dilakukan dengan rawat jalan oleh bersangkutan. Sementara proses penyembuhan dilakukan, Serda Wira Sianaga tetap bertugas, namun di luar satuan," ungkap Danrem.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline