RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tahukah Anda, ternyata para pilot pesawat terbang tempur yang beragama Islam tetap berpuasa saat menerbangkan burung besi di udara.
Namun, pilot yang sedang berpuasa diharuskan untuk terbang di bawah pukul 10.00 WIB. Alasannya, jika lewat jam tersebut, kadar gula darah akan turun dan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan sang pilot.
Komandan Flight Pendidikan A Skadron Pendidikan (Skadik) 102/Lanud Adisutjipto, Mayor Penerbang (Pnb) Ferdian Habibi, ketika Ramadan lalu, tetap menjalankan perintah puasa tersebut walau sedang terbang.
Baca Juga: Kapten Habibi, Pilot Jupiter Asal Pekanbaru Ini Langsung Cium Tangan Ayahnya
Untuk penerbang yang misinya sepanjang hari, biasanya tak berpuasa dan diganti di lain hari. Itu semua ada ijtima ulama memperbolehkan karena risiko pekerjaan yang tinggi," kata Mayor Pnb Ferdian Habibi kepada RIAUONLINE.CO.ID, melalui pesan singkat, akhir pekan lalu.
Menjadi seorang penerbang memiliki risiko yang tinggi. Jika tak mengikuti prosedur dengan baik, para penerbang dapat mengalami grey out, black out bahkan pingsan dalam menjalankan tugasnya di dalam pesawat.
Kata-kata grey out dan black out merupakan istilah sudah tak asing lagi bagi para penerbang TNI-AU. Penyebabnya, menurunnya kadar gula darah dalam tubuh dan terjadinya penurunan tekanan darah pembuluh arteri di dalam otak dapat ditimbulkan akibat puasa.
Cukup berbahaya, tuturnya, jika penerbang menjalankan ibadah puasanya jika mereka sekaligus tetap menjalankan tugasnya. menerbangkan pesawat tempur.
Rendahnya kadar gula ini dapat menimbulkan rasa lemah, lelah, pening, mengantuk, jantung berdebar, kejang, pingsan, sampai kerusakan otak akibat lambatnya kerja otak disertai menurunnya daya pikir.
"Makanya selama bulan puasa, penerbang militer memiliki aturan sebelum pukul 10.00 WIB diperbolehkan berpuasa. Meyikapinya, ada beberapa Skadron mulai menjalankan terbangnya subuh dan berakhir pada pukul 10.00 WIB," kata pilot KT-01 Wong Bee dan G-120 TP-A Grob ini.
Klik Juga: Keren, Tak Hanya Cantik, 7 Wanita Tangguh Ini Pilot Pesawat Tempur
Ia menjelaskan, seperti di detik-detik berakhirnya bulan Ramadan, saat ini tentunya akan diawali dengan perayaan Idul Fitri. Sebagian dari mereka jelas ada mengajukan cuti libur bersama keluarga di tempat masing-masing.
"Kalau untuk mendekati Ramadan tak ada yang khusus. Hanya saja, kami harus memiliki peningkatan alertness dan fokus mengingat akan mendekati waktu-waktu libur cuti," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline