Fabriz Nurutdinov, warga negara asli Rusia dipercaya untuk menjadi imam masjid yang merupakan satu-satunya tempat ibadah umat Islam di Kostroma itu.
(KEMLU.GO.ID)
RIAU ONLINE - Sebuah masjid yang sangat megah di Kostroma baru saja diresmikan pada Jumat, 5 Mei 2017 lalu. Kostroma adalah sebuah kota berpenduduk sekitar 300 ribu orang, yang terletak di sekitar 340 km sebelah utara Moskow, Rusia.
Dalam peresmian Masjid Kostroma tersebut Indonesia diwakili oleh Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Darmawan Suparno, hadir atas nama Dubes RI untuk Federasi Rusia, M. Wahid Supriyadi.
Fabriz Nurutdinov, warga negara asli Rusia dipercaya untuk menjadi imam masjid yang merupakan satu-satunya tempat ibadah umat Islam di Kostroma itu.
Tapi tahukah Anda, ternyata, pria yang menjabat sebagai Direktur Organisasi Pengembangan Kebudayaan Islam Kostrom itu adalah alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, seperti melansir dari Kemlu.go.id.
Baca Juga: Masyaallah, Yahudi Berikan Kunci Rumah Ibadah Saat Masjid Muslim Dibakar
Fabriz pernah menempuh pendidikan S2 jurusan Tarbiyah pada 2012 di UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang. Selain itu, istri Fabriz adalah seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Lamongan.
Lalu, semegah apa Masjid Kostroma tersebut?
Masjid Kostroma dibangun berkubah dengan tiga lantai. Masjid ini mampu menampung hingga sekitar 1000 orang jamaah. Masjid berhias dihiasi ornamawan warna merah khas masjid pada interior dindingnya itu juga dilengkapi dengan madrasah untuk dewas dan anak.
Sebenarnya, proses pembangunan masjid ini telah dimulai sejak 20004, namun sempat terhenti. Pada 2012 setelah Ketua Dewan Mufti Rusia bertemu dengan Gubernur Kostroma, dibentuklah komitmen kesepakatan untuk penyelesaian pembangunan.
Klik Juga: Imam Besar Katolik Ini Menangis Akui Kebenaran Islam di Depan Jemaatnya
Saat ini, terdapat sekitar 8000 bangunan masjid di Rusia dengan 20-25 juta penduduk beragama Islam. Umumnya, penganut Islam di Rusia berasal dari Suku Tatar, yaitu masyarakat dari Asia Barat dan Tengah, keturunanTurki (Eurasia), Azerbaijan, Kazakhstan, Kyrgztan, Uzbekistan, dan lainnya.
Ketua Dewan Mufti Rusia menyampaikan bahwa mesjid bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga sebagai pusat budaya dan tempat belajar, dan mendidik, dimana para intelektual Muslim bersama-sama menentang radikalisme dan ekstremisme sebagai prinsip dasar agama Islam.
Di bidang agama, hubungan Indonesia dan Rusia berlangsung baik melalui kegiatan saling kunjung pejabat pemerintah dan tokoh agama kedua negara. Di antaranya, kunjungan Menteri Agama RI, Ketua PB NU dan Delegasi Kementerian Agama RI, delegasi UIN Jakarta, kunjungan Ketua Umum Muhamadyah Din Syamsudin, dan pengiriman hafidz dalam Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) di Indonesia dan di Rusia.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline