RIAU ONLINE - Saat itu langit mulai gelap, seorang bocah laki-laki di jalanan berlubang dan berdebu tengah mengayuh sepeda besar buatan Cina yang sarat dengan jejalan jeriken kuning, setumpuk kayu bakar dan sekarung beras.
Bocah berusia tujuh tahun itu harus tetap menjaga sepedanya tetap tegak. Sesungguhnya, ia tengah memikul beban yang jauh lebih berat namun tak begitu tampak.
Mulangani, nama bocah laki-laki itu. Dalam bahasa Nguni, nama bocah tersebut diartinya 'hukumlah saya.' Atau dalam terjemahan lebih resmi diartikan 'dia yang harus dihukum.' Sebuah nama yang mengerikan untuk seorang bocah berusia tujuh tahun.
Dilansir dari BBC Indonesia, di Zambia dan negara tetangganya Zimbabwe, banyak orang tua yang meminta tokoh masyarakat untuk memilihkan nama bagi bayi mereka yang baru lahir, terutama di daerah pedesaan.
Terkadang kepala desa yang ingin menghukum keluarga yang bersangkutan. Atau mungkin sang kepala desa berpikir bahwa anak yang baru lahir itu menjadi beban yang terlalu berat bagi orang tuanya.
Baca Juga: Akta Kelahiran Ditolak Gara-Gara Pasangan Ini Namai Putrinya 'Allah'
Namun nyatanya, Mulangani bukan satu-satunya anak yang dikutuk dengan nama yang buruk. Beberapa anak diberi nama Chilumba yang berarti 'kuburan kakak saya,' Balaudye berarti 'Saya akan dimakan,' Soca berarti 'nasib buruk,' dan Chakufwa yang artinya 'sudah mati.'
Beberapa anak juga tampak bahagia, mereka adalah Daliso, yang namanya mempunyai arti 'berkat' dan Chikondi, yang berarti 'cinta.'
Clare Mulkenga-Chilambo, seorang perawat dari lembaga yang menangani anak-anak di Zambia, SOS Children's Villages, mengatakan dalam budaya Afrika, terdapat kecenderungan pemberian nama anak-anak yang disesuaikan dengan kondisinya saat dilahirkan.
"Ini bagus bagi anak-anak yang lahir pada saat-saat gembira dan riang, tapi ada juga yang kurang beruntung jika dilahirkan saat diterpa kesulitan," katanya.
Dan banyak yang lainnya. Sindrom kekebalan tubuh, HIV dan AIDS telah memporak-porandakan Zambia, dan meski dewasa ini tingkat penularannya menurun, namun ada sekitar 55.000 orang dewasa dan 5.000 anak-anak yang terjangkit virus itu pada tahun 2015.
Klik Juga: Tersulit Di Dunia, Bisakah Anda Menyebut Nama Anggota Keluarga Ini?
Diperkirakan ada 380.000 anak menjadi yatim piatu akibat wabah AIDS dan 85.000 lainnya masih hidup dengan HIV di negara tersebut.
Tanyakan Massiye, atau 'anak yatim,' atau Chisonis - 'kesedihan,' atau Chimwamsozi, mata yang sedih, yang namanya berarti 'peminum air mata.' Atau Komasi, bocah sembilan tahun, yang namanya memiliki arti 'bunuhlah dia,' dan adiknya Komaniso, alias 'bunuhlah dia juga.'
Menurut pemandu perjalanan di Afrika yang bernama Kangachepe Banda. Kebanyakan orang-orang Zambia memiliki beberapa nama. Nama Kangchepe sendiri memiliki arti 'kaya' atau 'kekayaan.' Sebagai pemandu perjalanan di Afrika ia baik-baik saja.
"Anda bicara tentang nama yang pertama. Ini disebut zina la bamkombo- atau nama tali pusar. Setelah kelahiran, ibu dan anak menyembunyikan diri sampai tali pusar dilepaskan. Pada hari itu, bayi diperlihatkan kepada keluarga dan tetangganya, dan orang yang dihormati akan memilihkan nama sesuai keinginannya sendiri," ungkapnya.
Lihat Juga: Nama Orang Indonesia Ini Masuk Daftar Nama Teraneh Di Dunia
Semestinya, penggunaan nama ini terbatas dan hanya diketahui oleh si pemberi nama dan yang diberi nama, yang menjadi pengingat suram bagi perkembangan si anak dan dilihat oleh orang yang mengetahui jiwanya saat ia dilahirkan.
Sementara kabar baik bagi Mulangani -'yang harus dihukum'-, dalam waktu dekat ia akan dibaptis dan berganti nama menjadi Emanuel yang berarti Tuhan besertanya. Ia tersenyum, ia menyukai nama Emanuel.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline