RIAU ONLINE, PEKANBARU - Berurai air mata, Nur Hasanah (12) berlari memeluk sang kakak di tribun penonton Gelanggang Olahraga (GOR) Angkasa setelah berhasil mengandaskan harapan lawannya yang juga berasal dari Riau, Melly Damai Setiani asal Kabupaten Siak, dalam babak semi final U-13 Beasiswa Djarum 2017.
Bahkan, penonton ikut berdiri dari tribun menyambut bocah yang akrab dipanggil Sasa itu hingga terhanyut dalam tangis haru.
"Selamat ya Sasa, jangan menangis," ucap sang kakak seraya mengusap kening dan mencium kedua pipi Sasa.
Dalam perjuangannya merebut tiket ke Kudus, Sasa berhasil memenangkan set pertama dan kalah di set kedua. Rupanya kekalahannya itu tidak menurunkan semangat juangnya dan berhasil unggul di set ketiga dan lolos di babak final Beasiswa Djarum di Pekanbaru.
Sasa diperkenalkan olahraga Bulutangkis oleh kedua orangtuanya. Namun selama ini sang Kakek, Supriyanto yang mengajarkan dan melatih Sasa di PBH Mandiri, Pekanbaru. Meski hanya dirinya yang memutuskan untuk memilih berkecimpung di dunia bulutangkis, namun Sasa semakin tertantang.
Baca Juga: Atlet Riau Berguguran Di Perempat Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis
Bocah yang masih bersekolah di Sekolah Dasar (SD) 160, digembleng secara matang dan intensif semenjak usianya baru menginjak tujuh tahun. Sehingga Sasa mampu memusatkan latihannya dan lebih banyak berlatih di saat anak-anak seusianya menghabiskan masa kanak-kanaknya dengan bermain.
"Kalau latihan bisa sampai lima hari dalam seminggu itu," katanya polos sambil menghitung jarinya, Senin, 27 Maret 2017.
Sasa berharap dirinya bisa lolos berlatih bulutangkis di pusat latihan Djarum yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah untuk dapat mengikuti jejak Susi Susanti, atlet nasional bulutangkis wanita Indonesia yang selama ini menjadi idola dan memotivasinya.
"Saya siap kok om, jauh dari orang tua, tidak akan cengeng apa lagi nangis," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline