Mengungkap Fakta di Balik FBI, Badan Investigasi AS

FBI.jpg
(YOUTUBE)

RIAU ONLINE - Federal Bureau of Investigation atau disingkat FBI, sebuah badan investigasi utama dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat. FBI adalah pemilik otoritas penyelidikan terluas di bidang badan penegak hukum lainnya di Negeri Paman Sam. FBI memiliki kekuasaan untuk melakukan investigasi terhadap lebih dari 200 kategori kejahatan federal.

Sebelumnya FBI memiliki sejumlah nama lain. Saat Jaksa Agung Charles Bonaparte pertama kali merekrut mantan detektif dan anggota Secret Service untuk korps baru di badan penyelidik federal tersebut tahun 1908, lembaga itu disebut dengan nama "special agent force"

Penerus Bonaparte, George Wickersham, menyebutnya dengan nama Bureau of Investigation (BOI) selama tahun-tahun berikutnya. Lantas pada musim semi 1933, BOI dimasukkan dalam divisi baru, yaitu Division of Investigation (DOI). Akhirnya pada 1935, nama FBI resmi digunakan.

Sejak Juli 1908, FBI berdiri dengan hanya 34 orang staf. Kini, FBI berkembang dengan 450 kantor di seluruh wilayah AS dan 75 kantor dan semi-kantor di berbagai di belahan dunia, seperti dilansir dari Liputan6.com.

Faktanya, laboratorium kejahatan terbesar di dunia itu dimulai dari tempat yang kecil. Tahun 1932, hanya satu orang yang bisa beroperasi di laboratorium FBI, yaitu seorang teknisi, agen khusus Charles Appel. Dalam beberapa tahun, para ahli bergabung dan FBI pun memutuskan untuk membangun fasilitas yang terus berkembang hingga saat ini.

Saat ini, laboratorium FBI mempekerjakan 500 ilmuwan dan menyediakan layanan forensik bagi lembaga negara, lokal, dan federal.

Selama 48 tahun FBI dipimpin oleh J. Edgar Hoover sebagai direktur pertamanya, hingga meninggal dunia pada usia 77 tahun. Artinya, 62 persen hidup Hoover dihabiskan untuk memimpin dan mengembangkan badan investigasi tersebut.

Hoover memulai kariernya di Departemen Kehakiman AS sejak usia 22 tahun. Perubahan pun kini terjadi di FBI, masa jabatan direktur dibatasi selama 10 tahun.



Di era Hoover, FBI tidak memiliki agen perempuan. Namun, pada 1920-an FBI memiliki tiga agen FBI. Ketiganya, Alaska Davidson, Jessie Duckstein, dan Lenore Houston ditunjuk oleh Direktur BOI William Burnes, saat FBI masih bernama BOI.

Namun setelah Hoover ditunjuk sebagai direktur, para agen FBI diminta untuk mundur setelah bawahannya melaporkan tidak ada pekerjaan khusus bagi agen wanita.

Setelah kematiannya, tepatnya pada 1972, Akademi FBI mengaku tengah melatih dua age wanita, yakni Susan Lynn Roley, seorang letnan di korps marinir, dan Joanne Pierce, seorang mantan biarawati.

FBI akan menghapus orang-orang dari daftar Most Wanted jika yang bersangkutan ditangkap maati atau tuduhan terhadap mereka dibatalkan. Untuk pertama kalinya, tepatnya tahun 1950, FBI mengeluarkan daftar 10 buronan paling dicari.

Awalnya ada begitu banyak daftar yang ada, namun Hoover akhirnya memutuskan untuk merilis satu yang resmi. Sejak program Most Wanted dijalankan, 465 dari 494 buron yang masuk ke 10 daftar yang masuk 10 daftar paling dicari itu telah ditangkap atau diketahui keberadaannya.

FBI pernah menyelidiki Indra keenam hingga penyelidikan lirik sebuah lagu yang menghabiskan waktu dua tahun. Pada akhir 1950-an, FBI menyelidiki apakah extrasensory perception (ESP) dapat digunakan sebagai alat spionase. Hal tersebut diketahui dari dokumen yang dideklasifikasikan badan investigasi itu pada April 2011.

"Tidak ada batasan bagi nilai yang dapat menguntungkan FBI, akses yang lengkap dan tidak terdeteksi ke email, visual hingga bangunan. Kemungkinannya tidak terbatas," demikian ditulis salah satu agen di sebuah memo.

Lantas pada 1960, mereka menyerah setelah tidak ditemukan adanya dukungan ilmiah terkait hal tersebut.

Kemudian selama 1960-an, analis di laboratorium mutakhir FBI menghabiskan lebih dari dua tahun untuk menyelidiki lirik lagu Kingsmen yang berjudul "Louie Louie".

Rumor yang beredar menyebutkan bahwa lirik lagu tersebut mengandung unsur pornografi. Hal ini memicu keprihatinan para orang tua hingga akhirnya mereka menuliskan surat kepada pemerintah.

Hingga akhir penyelidikannya, FBI menyimpulkan, "lirik pada lagu dalam rekaman ini tidak dapat dijelaskan melalui pemeriksaan laboratorium, tidak dapat ditentukan apakah ini mengandung unsur pornografi". Demikian seperti dilansir smithsonianmag.com.

Pada 2004, FBI menciptakan sebuah tim yang bertugas memecahkan kejahatan tertentu setelah bertahun-tahun menyelidiki pencurian benda seni. Anggota tim ini mempelajari keterampilan seperti mengidentifikasi barang palsu. Tim ini berhasil menemukan lebih dari 2.600 barang seni yang dicuri dengan nilai mencapai US$ 150 juta, seperti lukisan Rembrandt, Picasso, dan Matisse.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline