Wow, Biaya Perbaikan Pesawat F-16 yang Tergelincir Rp25 Miliar

Pesawat-F16-Tergelincir-di-Bandara-SSK-II.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Biaya perbaikan pesawat F-16 yang tergelincir di landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II, mencapai miliaran rupiah. Perbaikan pesawat bernomor ekor 1603 itu dilakukan di Lapangan Udara Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur.

Komandan Lapangan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru Henri Alfiandi mengatakan perbaikan akan memakan waktu selama 2 sampai 3 bulan ke depan dan nantinya pesawat itu akan dibawa menggunakan Hercules. Diperkirakan biaya yang dibutuhkan US$ 2.000 atau setara dengan Rp 25 miliar.

Henri menyebutkan pesawat akan diangkut menggunakan Hercules secara terpisah. "Tidak dibawah utuh begitu. Setiap bagian pesawat akan dipisah-pisah. Sayapnya dicopot, ekornya dicopot dan bagian-bagian lainnya dilepas, kemudian dipaketkan masuk ke Hercules," kata Henri, dikutip dari Liputan6.com, Sabtu, 18 Maret 2017.

Baca Juga: F-16 Tergelincir, Danlanud: Run Way Lanud RSn Tak Ideal

Pesawat buatan Amerika itu, tutur Hendri, mengalami kerusakan pada tiga bagian, yakni di bagian sayap pada ekor atau stabilizer, bagian sayap depan bagian kiri dan pada bagian hidung pesawat.

"Tiga kerusakan itu saat tergelincir, kemudian pada saat recovery ada kerusakan pada bagian kanopi (kaca tempat pilot). Ini terjadi saat evakuasi dilangsungkan, bagian itu saja kerusakannya," ujar penerbang Pesawat Hawk Black Panther ini.



Pemeriksaan yang dilakukan Tim Mabes TNI AU dan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, menunjukkan bahwa pesawat dengan kerusakan demikian masih bisa diperbaiki dan dikembalikan seperti semula. "Kesimpulannya masih layak terbang, tunggu perbaikan dan akan dioperasikan lagi nantinya," sebut Henri.

Klik Juga: F-16 Tergelincir Gara-Gara Tak Berfungsinya Sistem Rem Pesawat

Meski biaya perbaikan mencapai Rp 25 miliar, namun jumlah itu merupakan cara yang paling ekonomis untuk perbaikan pesawat. Pasalnya, jika membeli baru dengan tipe pesawat sejenis akan menguras biaya Rp750 miliar.

Henri menyebutkan, satu bagian pada sayap saja bisa mencapai Rp 2 miliar, sementara pada hidung juga memakan biaya hampir serupa. Dengan kondisi yang tidak parah, perbaikan pesawat ini masih murah.

"Manfaatnya besar, ini pesawat kebanggaan dan milik rakyat Indonesia. Dan yang diperbaiki ini adalah pesawat dan biaya itu memakai anggaran negara (APBN)," sebut Henri.

Lihat Juga: Latihan Terbang, Pesawat Tempur TNI AU Tergelincir Di Bandara SSK II

Saat ini, tuturnya, beberapa anggota dari tim teknisi pesawat Mabes TNI AU di Lanud Roesmin Nurjadin sudah ada untuk memperbaiki pesawat. Tim yang dipimpin Kolonel Tek Iwan ini sudah berada di Pekanbaru sejak 15 Februari 2017.

"Tim ini membantu recovery dan menjelang pesawat dibawa ke Lanud Iswahyudi," terang Henri, didampingi Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Mayor Sus Rizwar Iwank.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline