Foto Pesawat F16 Tergelincir Tersebar, Danlanud: Saya Kecolongan

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Beredarnya foto-foto menggambarkan tergelincirnya pesawat tempur F-16 dengan posisi terbalik di luar landasan pacu (run way) di media sosial dan warga secara berantai, disesalkan Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Henri Alfiandi. 

Jenderal bintang satu ini tidak bisa membendung kekecewanya ketika mendapatkan gambar pesawat F-16 sedang mengalami accident over run atau tergelincir diabadikan menggunakan kamera maupun telepon genggam. Ini terpampang di media sosial maupun dalam bentuk pemberitaan melalui media.

Menurutnya, hal itu tidak pantas dilakukan dan tidak untuk dipublikasikan serta menjadi konsumsi masyarakat, bahkan dunia. Pasalnya, ini menyangkut harkat dan martabat bangsa dan negara.

Baca Juga: F-16 Tergelincir Gara-Gara Tak Berfungsinya Sistem Rem Pesawat

Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, untuk menyampaikan rasa kekecewaannya itu, Henri Alfiandi sempat beberapa kali mengeluarkan bahasa isyarat dari mulutnya menggunakan bahasa Inggris dengan nada sedang.

Mimik wajahnya sempat berubah ketika mengeluarkan kata-kata tertentu seperti "bertanggung jawab" terkait tergelincir hingga terbaliknya pesawat F-16 di luar landasan.

"Untuk masalah foto, terus terang saya by human, by our friendship betwen you and me, please. Karena itu menyangkut, terus terang wibawa kita," kata Henri Alfiandi, Selasa malam, 14 Maret 2017, saat menggelar konferensi pers di Lanud. 

Beredarnya foto-foto tersebut, Henri secara tegas menyatakan, ia telah didahului dan berharap publikasi terhadap pemberitaan ini tidak lagi menggunakan gambar asli melainkan ilustrasi.

"Saya pun saat ini merasa kecolongan. Silahkan Anda mengambil gambar, tetapi dari jarak jauh. This is your busines. But you write you as terserah Andalah, kalau Anda tega kepada saya," katanya penuh harap.

"Cukup dari jauh saja memfotonya atau buatlah gambar ilustrasi, karena dengan gambar ilustrasi nantinya akan lebih sopan. Saya akui ini tidak bisa dibendung, tetapi saya hanya meminta kepada kalian untuk bisa melakukannya," pintanya.

Klik Juga: Latihan Terbang, Pesawat Tempur TNI AU Tergelincir Di Bandara SSK II

 

Kenapa ia sampai mengatakan seperti itu? "Sekali lagi ini menyangkut harkat martabat negara yang akan kapan saja bisa hancur hanya karena pemberitaan tergelincirnya satu unit pesawat oleh penerbang TNI-AU," jelasnya. 

"Tetapi sebaiknya jangan disebarkan dan kalau sampai Anda menemukan foto-foto yang di-share di media sosial atau antarkita, kemudian Anda beritakan sama saja mempermalukan kita. Sekali lagi, ini pesawat milik anda, milik kita semua, negara lain juga memonitor jangan sampai terekspos. Karena kami ini adalah tentara memiliki kode etik dan kerahasiaan, malu. Silahkan, saya jujur saja, saya akan hadapi karena itu risiko jabatan saya," tutupnya.

Pesawat tempur tergelincir hingga terbalik tersebut sedang melaksanakan penerbangan konversi dilakukan pilot Lettu Pnb Marko Anderson dari pilot Hawk 100/200 ke F-16. Marko tak sendirian, ia didampingi Mayor Pnb Andri Setiawan, sebagai pelatih. Marko duduk di bagian depan sedangkan Andri di belakang. 

Tergelincirnya pesawat ini terjadi Selasa sore, 14 Maret 2017, sekitar pukul 17.25, di ujung landasan Bandara Sultan Syarif Kasim II. Pemicunya, tidak berfungsinya sistem pengereman. 

Pesawat melakukan pendaratan dengan sempurna, namun saat dihentikan lajunya sesuai prosedurnya, malah tak bisa akibat sistem pengereman tak berfungsi. 

Lihat Juga: Tergelincir Keluar Landasan, Pilot F-16 Selamat

Akibatnya, pesawat terbalik mengakibatkan kerusakan berupa bagian ekor patah, haluan atau muncung rusak dengan posisi terbalik menghadap ke atas, keluar dari landasan sejauh 150-200 meter. 

Berikut foto-foto beredar di masyarakat melalui media sosial membuat Danlanud Marsma Henri Alfiandi kecewa dan menyesalkan kenapa foto tersebut beredar kemana-mana. 

 

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline