Pakar hingga Advokat Satukan Pendapat dalam "Setelah Vonis Bebas Suparman"

Diskusi-Pakar-Hukum1.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Umum Gerakan Anak Muda Riau (GAMA Riau), Riki Saputra mengatakan masyarakat Riau tidak akan bimbang lagi terkait putusan vonis bebas mantan Bupati Rokan Hulu (Rohul). Sebab, masalah tersebut telah dikupas bersama para pakar.

Dalam diskusi publik bertajuk "Setelah Vonis Bebas Suparman", Sabtu, 11 Maret 2017 menghadirkan pakar hukum tatanegara dan juga seorang akademisi Maxsasai Indra Nuri, Direktur LBH Pekanbaru Aditya B Santoso dan advokat kondang Asep Ruhiyat.

Seperti diketahui, beberapa hari setelah Suparman dilantik menjadi Bupati Rohul di Jakarta, dirinya malah dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi pembahasan Rancangan APBD Riau tahun 2014 sampai 2015.

Baca Juga: LBH Pekanbaru: Vonis Bebas Suparman Cederai Proses Antikorupsi Di Riau

Usai menjalani persidangan, Suparman malah dibebaskan atas tuduhan yang dilayangkan kepadanya oleh Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, Rinaldi Triandoko, Kamis, 23 Februari 2017 lalu.

Usai Suparman dinyatakan bebas, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK tidak menerima hasil vonis tersebut dan akan segera melayangkan kasasi ke Mahkamah Agung (MA).



Sementara, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengambil sikap akan menunggu putusan tetap dari hasil kasasi yang dilayangkan oleh JPU KPK sebelum mengaktifkan kembali Bupati non aktif, Suparman.

Menurut Riki Saputra, beberapa pertimbangan itu memicu kebimbangan dari masyarakat untuk memantau perkembangan kasus korupsi di Indonesia.

Klik Juga: KY Investigasi Vonis Bebas Suparman Dari Jeratan Kasus Suap APBD Riau

"Atas dasar pertimbangan itulah kami menghadirkan para pakar ini untuk menyamakan persepsi bersama rakyat," katanya usai menggelar pertemuan di Hotel Royal Asnof, Sabtu, 11 Maret 2017.

Untuk hasilnya, dirinya akan menyusun dan akan merilis dari hasil yang telah didapat secara jelas melalui media-media yang ada di Riau dengan harapan tidak ada lagi persepsi yang berlainan dari masyarakat Riau.‎

Ikuti dan simak Kasus Suap APBD-P 2014 dan APBD 2015 dengan klik di sini.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline