RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi secara sengaja di Riau selama ini selalu memiliki pola waktu pembakaran yang mirip.
Pola waktu pembakaran yang dijalankan oleh para perambah hutan maupun pembuka lahan dilakukan pada hari libur. Analisis ini dievaluasi oleh tim satgas siaga atas kebakaran yang terjadi pada tahun 2015 dan 2016 lalu.
"Kita melihat selama ini kebakaran sering dilakukan pada waktu libur saja. Kita lihat itu hari Sabtu atau Minggu itu sering kali mereka membakar," kata Andi Rachman usai menggelar apel tim satgas siaga pencegahan bencana asap dari karhutla Riau tahun 2017, Jumat, 3 Februari 2017.
Baca Juga: Riau Resmi Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla 2017
Pada tahun 2015 lalu bahkan tim satgas udara melakukan kegiatan pemadaman pada hari raya idul fitri karena terdeteksinya titik api di daerah. Hal ini dikenang ileh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger.
"Tahun 2015 waktu itu kita masih ingat betapa sabarnya tim satgas yang sampai tak ada libur pada lebaran karena waktu itu ada kebakaran," kenang Edwar.
Panglima Kodam I wilayah Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung mengaku geram pada ulah kejahatan lingkungan yang dilakukan para pembakar ini.
Klik Juga: Awal 2017 Sudah 60,36 Hektare Lahan Terbakar Di Riau
Untuk mengatasi hal itu, Pusung mengaku telah memiliki taktik tersendiri yang akan ia terapkan untuk mengatasi pola pembakar lahan yang sudah mulai terencana. Namun ia menolak memberitahu bagaimana rencananya tersebut pada khalayak.
"Itu tak bisa saya beritahu. Karena kalau diberitahu dan naik ke media, para pembakar itu jadi tahu dan cari cara yang lain lagi," ujar Pusung.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline