RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Ester Yuliani mengatakan Panti Asuhan Yayasan Tunas Bangsa, Pekanbaru, di Tangkerang Timur tidak layak huni setelah tewasnya seorang balita berinisial MZ yang masih berusia 18 bulan di panti itu.
Usai menyambangi dan melihat kondisi panti itu, Kamis, 26 Januari 2016, Ester merasa sangat prihatin dan menyatakan bahwa panti itu tidak layak untuk dihuni seluruh anak-anak yang berada di pengawasan panti asuhan tersebut.
"Bahwa Panti Tunas Bangsa itu tidaklah layak. Kondisi di dalamnya tidak terawat, air tergenang tidak terurus, ulat di tempat makan pokoknya tidak layak," katanya, Jumat, 27 Januari 2017.
Baca Juga: Heboh, Diduga Oknum Polisi Tabrak Lari Balita, Warga: Bapak Polisi Kalian Luar Biasa
Ester heran dan tidak habis pikir mengapa anak-anak yang berada di panti tersebut hanya didominasi anak berusia dua sampai 10 tahun. Baginya hal itu menjadi pertanyaan serius.
"Selanjutnya di sana tidak ada kakak-kakaknya. Paling tua usianya hanya 10 tahun. Itu ada apa sebenarnya? Apa mereka dipindahkan, kalau dipindahkan kemana?," katanya heran.
Padahal, menurutnya, anak-anak yang berusia di atas 10 tahun bisa dijadikan pembimbing bagi anak yang berada di bawa usia 10 tahun dan bisa menjaga serta mengawasi mereka.
Klik Juga: Kasihan, Balita Ini Menderita Tumor Ganas Sejak Usianya Setahun
Ester menduga, anak yang lebih tua tersebut telah eklpoitasi. Meski demikian, ia berharap tindak ekspoitasi anak yang dilakukan dalam banyak bentuk itu tidak terjadi.
Sebelumnya, seorang balita laki-laki berusia 18 bulan, berinisial MZ merengang nyawa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Senin, 16 Januari 2016 sekitar pukul 16.00 WIB. Diduga, balita malang itu mengalami kekerasan dari pengasuh Panti Asuhan Tunas Bangsa, tempat ia dirawat.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline