RIAU ONLINE, PEKANBARU - Orangtua bayi berumur 1 tahun 8 bulan berasal dari Kampar Kiri, Kabupaten Kampar yang menderita tumor di ginjalnya, Sheyla Afrilia, mengeluhkan kemotrapi ternyata tak masuk dalam biaya pertanggunggan pengobatan oleh Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Tak hanya itu, Rozi, orangtua Sheyla usai dikunjungi oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Jumat, 6 Desember 2016, dengan menahan air mata, ketika itu, hingga kini, Minggu, 8 Dersember 2017, belum juga menerima apa uluran tangan dari orang nomor 1 di Riau tersebut.
Sementara, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad, dr Nuzelly Husnedi, mengatakan, RSUD akan memberikan prioritas terhadap perawatan Sheyla.
Baca Juga: Gubernur Riau Menahan Tangis Ketika Menjenguk Sheyla
"Sesuai arahan Pak Gubernur ketika berkunjung, kita akan memberikan perhatian penuh pada pasien bernama Sheyla," kata Nuzelly kepada RIAUONLINE.CO.ID ketika dihubungi, Sabtu, 7 Januari 2017.
Mengenai keluhan dari orangtua Sheyla, mengatakan keberatan karena biaya kemoterapi Sheyla tak masuk dalam pembiayaan BPJS, Nuzelly balik menyudutkan orangtua Sheyla.
Menurut Nuzelly, rumah sakit bukan tak mau membiayai pasien. Pascaoperasi Sheyla, pihak RSUD berusaha menghubungi orangtua pasien guna mengatakan, kemoterapi dapat dibiayai rumah sakit.
"Kita waktu itu sudah berusaha menghubungi orangtuanya, tapi tak ada diangkat sama sekali," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau ini.
Namun, saat RIAUONLINE.CO.ID konfrontir dengan ayah Sheyla, Rozi, ia balik membantah. Ia sama sekali tak merasa dihubungi siapapun dari RSUD Arifin Achmad untuk membiacarakan masalah itu. Apalagi, keterangan Nuzelly mengatakan, Sheyla dibawa pulang pascaoperasi, tak benar.
Sheyla ketika itu, cerita Rozi, menjalani kemoterapi terlebih dulu beberapa kali sebelum diizinkan rawat jalan. Pascaoperasi, selama beberapa hari Rozi dan istrinya, Murni, tak bisa menjumpai anak perempuannya itu karena dirawat secara secara intensif di ruang ICU.
Klik Juga: Kasihan, Balita Ini Menderita Tumor Ganas Sejak Usianya Setahun
"Saya masih ingat waktu dokter kemoterapinya bilang, kalau untuk kemo, orangtua harus bayar sekian juta karena BPJS tak menanggung. Ini obat bukan dari Indonesia, tapi dari China. Makanya harus nyiapkan sekitar Rp 1,7 juta untuk satu kali kemo," kenang Rozi, sehari-hari bekerja sebagai pekebun sawit namun kini sudah habis dijual untuk membiayai Sheyla.
Kini Sheyla masih terbaring lemah di rumah sakit dan harus menjalani beberapa pemeriksaan sebelum menjalani operasi pada bulan depan.
Bagi siapapun yang bersedia memberikan sedikit bantuan baik moril dan materil, bisa menemui Sheyla dan kedua orang tuanya di ruang inapnya di RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru di Ruang III 5, Merak Lantai III khusus anak. Atau bisa langsung menghubungi kontak Rozi dengan nomor telepon 081371368741.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline