Curhat Penumpang Citilink Malah Dilaporkan Teroris oleh Pramugari

Pesawat-Citilink.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Insiden pilot mabuk pesawat Citilink dengan rute Surabaya-Jakarta, Rabu, 28 Desember 2016, silam, bernama Kapten Tekad Purna, menambah buruknya kinerja maskapai tersebut. 

 

Sebelumnya, dua orang warga Pekanbaru, Merza Gamal dan Indra B Syukur, Kamis, 1 Desember 2016 silam, menumpang pesawat Citilink dengan rute Pekanbaru-Kualanamu-Banda Aceh. Keduanya mengalami pengalaman buruk terbang dengan maskapai anak perusahaan Garuda Indonesia tersebut. 

 

Terutama Merza Gamal, ia harus berurusan dengan sekuriti Angkasa Pura di Bandara Iskandar Muda, Banda Aceh, gara-gara mempertanyakan tidak dijalankannya Standar Operasi Prosedur (SOP) Citilink oleh kru pesawat. 

 

Baca Juga: Kopassus Serang Halim Perdanakusuma Usai Terima Laporan Kostrad Bakal Dibom

 

Apa yang dialaminya, termasuk digiring petugas keamanan bandara Iskandar Muda, Banda Aceh, diunggah oleh Indra B Syukur, penumpang lainnya dengan men-tag Merza di halaman Facebook Indra, pada 1 Desember 2016 silam. 

 

Pramugari Citilink yang Dikomplain Merza Gamal

PRAMUGARI maskapai Citilink ini difoto oleh penumpang pesawat Citilink rute Pekanbaru-Kualanamu-Banda Aceh, Merza Gamal, Kamis, 1 Desember 2016, karena tak jalankan prosedur saat pesawat transit di Kualanamu. Merza hendak komplain, namun ia malah dilaporkan ke sekuriti bandara dan digelandang ketika tiba di Bandara Iskandar Muda, Banda Aceh.

 

Merza bercerita, ketika itu terbang dengan Citilink rute Pekanbaru-Kualanamu-Banda Aceh. Saat mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, seperti biasa pramugari menyampaikan pesawat sudah mendarat.

 

"Namun, Tapi pramugari tidak menyampaikan penerbangan ini transit atau berakhir di Kualanamu seperti prosedur biasanya. Penumpang tujuan Banda Aceh tentu jadi bingung, apakah tetap tinggal di pesawat karena masa transit di bawah 30 menit atau turun ke terminal," kata Merza Gamal kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu, 31 Desember 2016. 

 



Pas ditanyakan ke pramugari, katanya, semua turun dengan membawa bara-barang yang ada di kabin. Lalu turunlah penumpang yang transit.

 

Akan tetapi belum sampai ke meja laporan transit di Bandara Kualanamu, terdengar panggilan untuk segera naik pesawat Citilink tujuan Banda Aceh. Tentu saja, tuturnya, para penumpang panik, takut ketinggalan pesawat sementara jalan memutar cukup jauh.

 

"Pas sampai di meja lapor transit, tidak ada crew darat Citilink. Kata petugas Bandara Kualanamu, langsung saja masuk pintu 8 dan keluar lagi pintu 11, karena memang tidak ada petugas transit dari Citilink. Seharusnya nunggu di pesawat saja, karena penurunan penumpang sekalian pengumuman naik penumpang," kenang Merza Gamal mengenang peristiwa tak mengenak tersebut. 

 

Klik Juga: Lakukan Pesta Narkoba, Tiga Awak Maskapai Penerbangan Dipecat


Setibanya kembali di pesawat, dengan sedikit terengah-engah Merza layangkan komplain ke pramugari. Ia mengatakan, pramugari bekerja tidak sesuai prosedur, sehingga menyebabkan sebagian penumpang panik dan berlari-lari termasuk seorang ibu tua.

 

"Alih-alih menerima komplain, si pramugari malah melihatkan muka sangar dan tidak suka. Dia bilang ke saya sambil nunjuk dengan tidak sopan, silahkan adukan ke kantor pusat atau direksi Citilink," kata Merza menirukan ucapan tantangan dari pramugari tersebut. 

 

Pesawat Maskapai Citilink

 

Merza mengaku, muka sangar pramugari yang berbicara tak patut itu memang difotonya. Tujuannya, agar ia melaporkan pramugari Citilink tersebut ke Costumer Service maskapai. 

 

Tak terima difoto, pramugari tersebut meminta ke Merza untuk menghapusnya dari kamera. Tentu Merza keberatan dengan permintaan itu, karena ia akan kirim komplain atas pelayanan yang ia terima disertai foto pramugari tersebut. 

 

"Ternyata tidak berhenti sampai di situ, pramugari Citilink tersebut melaporkan saya ke sekuriti bandara, ada teroris di dalam pesawat," tuturnya. 

 

Saat pesawat Citilink mendarat di Bandara Iskandar Muda, kata Merza, ketika turun dari pesawat, ia sudah ditunggu petugas sekuriti Bandar. Merza pun digiring di tengah penumpang sedang turun seolah-olah seorang terpidana atau teroris melarikan diri.

 

Lihat Juga: Inilah Maskapai Penerbangan Indonesia dengan Rekam Jejak Terburuk di Dunia

 

Petugas keamanan bandara pun menginterogasi merza bagaikan seorang pengacau keamanan. Mereka meminta telepon pintar (Smartphone) miliknya dan akan menghapus foto berisi pramugari tersebut.

 

"Saya bertahan tidak mau dan mengklarifikasi apakah ada larangan komplain di pesawat terhadap layanan awak pesawat tidak sesuai prosedur. Adakah larangan mengambil foto orang di fasilitas umum. Akhirnya, saya dilepaskan oleh petugas keamanan Bandara," jelas Merza. 

 

Tapi, jelasnya, perlakuan tak mengenakan itu tentu telah mengganggu kelancaran perjalanannya bersama keluarga. "Sebenarnya bisa saja saya menuntut awak kabin Citilink telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepada saya, tapi itu saya rasa buang energi saja. Saya hanya ingin sharing, semoga pengalaman buruk saya bertemu pramugari monster dari Citilink tersebut tidak terjadi pada Anda, Sahabatku dan Saudaraku semua," tuturnya. 

 

Hingga berita ini naik, RIAUONLINE.CO.ID belum memperoleh konfirmasi dari pihak Citilink mengenai pengalaman buruk menimpa Merza dan Indra B Syukur tersebut. 

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline