Perlu Keseriusan Pemda dan Pemprov di Infrastruktur demi Wujudkan Riau Menyapa Dunia

Bakar-Tongkang1.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dengan mengusung wisata sebagai ujung tombak setelah minyak dan gas dalam pendapatan asli daerah (PAD), mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Pemprov Riau tak tanggung-tanggung mewujudkan mimpi-mimpi tersebut dengan meluncurkan tagline Riau Menyapa Dunia. 

 

Namun demikian, Kementerian Pariwisata meminta pemerintah Daerah di Riau untuk dapat mengoptimalkan potensi wisata alam dan budaya di daerah itu agar memiliki daya saing pariwisata di tengah pasar bebas ASEAN.

 

Asisten Deputi Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, Partono mengatakan, banyak daerah di Riau memiliki objek wisata alam atau budaya, akaj tetapi kondisinya saat ini masih perlu pembenahan dengan ditopang infrastruktur agar dapat menggaet wisatawan domestik maupun mancanegara untuk melancong ke Riau.

 

“Ambil contoh saja Thailand, dia bukan negara Muslim atau berpenduduk mayoritas Muslim, tetapi wisata halal sudah menjadi perhatian negaranya dan Indonesia malah ketinggalan,” kata Partono, baru-baru ini.

 

Menurut Partono, satu hal yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah wisata adalah keseriusan masyarakat, pemda dan pihak terkait dalam mengelola objek wisata itu.

 



"Seperti di Riau, ada kegiatan budaya ataupun olahraga yang disiapkan menjadi objek wisata unggulan. Agar pemerintah pusat bisa melakukan promosi dari jauh hari, waktu pelaksanaanya harus jelas dan tepat waktu setiap penyelenggaraannya," katanya. 

 

Lain halnya, kata Partono, jika agenda wisata itu pelaksanaannya berubah setiap tahun. Pengaruhnya akan menghambat kegiatan promosi karena ketidakjelasan jadwal.

 

"Misalnya acara tahunan Tour de Siak. Untuk wisata olahraga ini jangan sampai jadwalnya berubah ubah atau malah bergeser dari jadwal tahun sebelumnya. Itu menyulitkan wisatawan untuk datang lagi. Ke depan, acara budaya yang mau dibuat promosi itu harus sudah jelas pelaksanaannya, jadi waktu dijual ke luar menjadi lebih mudah. Lagipula, biasanya wisatawan mancanegara itu mengatur liburannya sejak jauh hari bahkan setahun sebelumnya,” katanya. 

 

Sementara itu, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, Pemprov bertekad mendukung target pariwisata nasional. Riau memiliki banyak agenda wisata saban tahunnya.

 

Ia mencontohakan, objek wisata alam, budaya, dan buatan tak kalah menarik dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia. Di antaranya Pantai Rupat dan Beting Aceh, Bono, Candi Muara Takus, Tour de Siak, Bono, dan kuliner andalannya Sagu.

 


Andi Rachman, panggilan akrabnya, menargetkan, dalam dua tahun ke depan jumlah kunjungan wisatawan ke Riau bisa mencapai 100.000 setiap tahunnya.  "Kita tidak usah banyak-banyak, 100.000 per tahun sudah cukup. Tahun 2015 angka kita sudah 54.000 dan jika terus kita dorong dengan semangat kebersamaan, Insya Allah 100.000 wisatawan per tahun bisa dicapai," ujarnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal mengajak seluruh warga Riau mulai saat ini untuk membuat hastag #riaumenyapadunia di semua media sosial. Lalu, pariwisata apa yang ditawarkan oleh Riau kepada para pelancong? Riau memiliki daya tarik wisata yang patut dikunjungi. Di antaranya, Candi Muara Takus di Desa Muara Takus. Ini merupakan situs diduga awal Kerajaan Sriwijaya.

 

Selain itu, di Kabupaten Siak Sriindrapura masih terdapat peninggalan berupa Istana Siak pernah menguasai 11 Kerajaan di kawasan Sumatera. Ia juga menjelaskan, Riau juga memiliki beberapa event wisata menarik untuk dikunjungi lainnya. Seperti Bekudo Bono (Surfing Bono). Bono merupakan gelombang besar yang menghulu ke dalam Sungai Kampar.

 

Para peselancar puas berselancar selama 2 jam dengan panjang 30 km serta tinggi gelombang mencapai 4-6 meter. Tak hanya itu, Bono juga memiliki banyak puncak gelombang bergulung (wave barrel) tidak dijumpai di daerah lain. Sedangkan beberapa event wisata lain sering digelar di Riau Bakar Tongkang, Pacu Jalur, Tour Se Siak, Gema Muharram dan Pekanbaru 10K.