RIAU ONLINE, PEKANBARU - PT Pertamina mencatat penjualan BBM non subsidi di Riau meningkat selama satu tahun ini dengan dominasi sebanyak 40 persen. Nilai tersebut naik jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu dengan capaian penjualan hanya berada pada level 20 persen di Riau.
Sedangkan untuk tahun 2016 ini, Branch Manager PT Pertamina Wilayah Riau dan Sumatera Barat, Ardian Aditya mengatakan perbandingan BBM Subsidi dan non subsidi sudah mencapai 60:40, meningkat dari tahun lalu yang hanya 80:20.
"Penjualan Premium di Riau terus menunjukkan penurunan sekitar sepuluh persen per bulannya. Sedangkan penjualan Pertalite dan Pertamax terus melonjak setiap bulannya," kata Ardian, Kamis, 22 Desember 2016.
Baca Juga: Pertamina: Pasokan BBM pada Natal dan Tahun Baru Aman
Data terakhir, perusahaan nasional milik negara tersebut mencatat penjualan Premium menurun 10 persen dari 55.000 kilo liter per hari pada Agustus turun menjadi 50.000 kilo liter per hari pada September 2016.
Sedangkan BBM non subsidi tercatat meningkat. Pertalite meningkat dari 19.200 kl per hari pada Agustus dan meningkat 25.200 kl per hari pada September. Penjualan Pertamax juga meningkat dari 14.000 kl perhari menjadi 15.00 kl per hari di periode yang sama.
“Pengendara banyak yang meminati Pertalite. Karena harganya tidak jauh beda dengan Premium dan masih lebih murah dibandingkan Pertamax,” kata Ardian. Di daerah itu, harga Pertalite di Jual Rp7.450, Pertamax Rp8.950 dan Premium Rp6.450
Klik Juga: Di SPBU Ini Konsumen Bisa Isi BBM Sendiri, Begini Caranya
Tahun depan, Pertamina menargetkan penjualan BBM Subsidi dan non subsidi bisa berimbang 50:50. Riau dinilai berpotensi mengingat daerah ini mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang baik. Riau memiliki 154 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang tersebar di 12 kota/kabupaten.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline