Laporan: Boyke Sihombing
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Jalan Gajah Mada dan Jalan Diponegoro Pekanbaru dipadati oleh masyarakat Riau dalam rangka Apel Nusantara Bersatu tepat di depan Gedung Daerah, Rabu, 30 November 2016. Acara ini diselimuti oleh sang saka bendera merah putih dan dihadiri oleh berbagai kalangan akademis, satuan kemanan baik polisi, TNI AU, TNI AD, TNI AL sampai Pamong Praja.
Resmi dibuka oleh Plt Walikota Pekanbaru Edwar Sanger event ini dihiasi oleh penampilan menarik. Pembacaan puisi oleh Rauda Nurhidayah siswi SMA Negeri 9 Pekanbaru yang merupakan sang juara dalam FL2SN. Kemudian ada penyanyi cilik Claudia peserta Indonesian Got talent 2014. Ada juga penampilan paduan suara dari Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau dan Ikatan Guru TK se Riau. Tak ketinggalan pula penampilan dari ibu-ibu persit Korem. Sekitar 5.000 jiwa masyarakat Riau yang hadir menyanyikan lagu gebyar-gebyar bersama, mengenakan ikat kepala putih, serta mengenggam bendera pusaka mini.
"Kita bukan sembarang datang kita datang untuk nusantara bersatu!". Indonesia jaya! Indonesia hebat!," kata ketua panitia pelaksana Edwar Sanger dalam sambutannya menyorakkan yel yel dalam apel bertajuk Indonesiaku, Indonesiamu, Indonesia kita bersama.
Baca Juga: Danlanud Roemin Nurjadin: Indonesia dalam Ancaman Proxy War
Untuk ketertiban acara ini, ratusan satuan kemanan di turunkan ke jalan. Meski matahari terasa terik, namun semangat masyarakat Riau tidak padam mengikuti acara ini sampai selesai. Orasi kebangsaan yang dimulai dari tokoh pemuda yakni Zul Helmi Arifin dan Ruslan Tarigan. "Musuh terbesar kita ialah kemiskinan! Ayo pemuda selaku generasi bangsa, jangan mau diperbudak!" teriak Zul Helmi dalam orasinya.
Tak mau ketinggalan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman juga menyampaikan orasi kebangsaannya. "Meneruskan perjuangan ini. Situasi ini harus dipertahankan sepanjang umur, sepanjang riau ini. NKRI harga mati!," teriaknya.
Dalam orasinya ia mengimbau masyarakat Riau agar jangan mau diprovokasi dan diadu domba pihak manapun. "Ayo kita berjuang lebih baik untuk Indonesia dan Riau. Bersatu maju untuk Riau dan Indonesia," tutupnya.
Klik Juga: Menggebu-gebu, Begini Orasi Gubri dan Danrem dalam Nusantara Bersatu
Begitu juga dengan Kapolda Riau Zulkarnain Adinegara turut berorasi kebangsaan. "Bhineka tunggal ika tidak boleh hanya semboyan di pancasila. Garuda pun tidak boleh terbang tak tentu arah. Kita harus menghadap seluruh rakyat indonesia yang bijak," ucapnya.
Masih dalam orasinya ia menyampaikan supaya negeri ini tidak rusak dan negeri lain tidak menginjak injak. "Mengkhayal tak tentu arah melamun yang tidak berguna. Masa depan kota terpampang jelas di depan dan berani untuk mewujudkan. Negara kita satu mengapa kita tidak bersatu, membina indonesia. Bangsa yang satu indonesia," tuturnya keras.
Lihat Juga: Gagas Demo Tandingan, Panglima TNI: 30 November, Cari Lapangan Besar
"Indonesia bukan satu agama, golongan, suku dan etnis. Indonesia bhineka tunggal ika. Indonesia yang kita bangun adalah One for all, all for one, all for all. Itu lah bhineka tunggal ika dan itulah indonesia," tutupnya sambil membacakan sajak berjudul "Komisi" yang membuat masyarakat senang mendengarkan lantunan sajaknya.
Riau dengan keberagamannya, disatukan lewat acara ini. Sungguh takjub mata memandang, agenda ini ditutup dengan doa dari kelima pemuka lintas agama provinsi Riau. Mulai dari buddha, hindu, katholik, kristen hingga islam doa terpancarkan kepada sang khalik. Apel nusantara bersatu digelar di seluruh indonesia.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline