Kerja Nyata Bersama untuk Riau Lebih Maju Lagi

Andi-Rachman.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - "Kerja Nyata" menjadi tema Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-71 Kemerdekaan Indonesia tahun 2016 ini. Slogan itulah yang kini sedang dilakukan Pemerintah Provinsi Riau dibawah kepemimpinan Gubernur Arsyadjuliandi Rachman. 

 

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, mengatakan, konsep Logo HUT RI ke-71 sebagai bentuk kerja nyata berkesinambungan maka visual 71 tahun Indonesia Merdeka memiliki bentuk berkelanjutan dari logo 70 Tahun Indonesia merdeka.

 

"Pada logo 71 tahun ini digambarkan dua setengah lingkaran mengilustrasikan bilah baling-baling dinamis selalu berputar mendorong pesat ke depan. Ini menunjukan komitmen pemerintah untuk kerja nyata dalam memajukan Indonesia. Angka satu menembus bidang lingkaran mengarah ke kanan atas merupakan ajakan bagi seluruh lapisan masyarakat agar ber-“satu”, bahu-membahu bekerja menembus segala rintangan.

 

"Secara tampilan logo 71 Tahun Indonesia Merdeka bernuansa modern dan sederhana dalam tampilan. Hal ini menunjukan sikap pemerintah mengutamakan keterbacaan yang jelas transparansi, informatif dalam seluruh kerja nyatanya," kata Kepala Bekraf Triawan Munaf. 

 

Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan, bagi Provinsi Riau Kerja Nyata artinya bersama-sama membangun dan mengubah paradigma nasional, dari konsumtif menjadi produktif, dari Jawa sentris menjadi Indonesia sentris. Memperbaiki regulasi dan birokrasi secara massif seiring dengan perkembangan dan penerapan teknologi informasi dan telekomunikasi," kata Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, saat peringatan HUT Ke-71 Tahun Indonesia Merdeka. 

 



Gubernur Riau menjelaskan, sekarang sudah tidak zamannya pemimpin tidak mau bekerja. Kini saatnya kerja nyata untuk masyarakat. 

 

Atraksi Barongsai di Penurunan Bendera

ATRAKSI kesenian dari tanah Tionghoa, Barongsai menjadi sajian penutup yang ditampilkan menghibur tamu undangan usai Upacara Penurunan Bendera Merah Putih, Rabu, 17 Agustus 2016, di halaman kantor Gubernur Riau.

 

Wujud dari Kerja Nyata tersebut dalam membangun Provinsi Riau adalah perekonomian Riau diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada triwulan satu tahun 2016 mencapai RP. 162,19 Triliun, tumbuh 2,34 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2015. 

 

"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi akhir tumah tangga sebesar 6,41 persen. Dari indikator PDRB, Provinsi riau menempati urutan ke-5 PDRB terbesar di Indonesia dan terbesar di Pulau Sumatera," Kata Andi Rahman.

 

Bahkan dalam situasi terbatasnya penerbitan perizinan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi akibat belum disahkannya peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Riau masih berada di peringkat sepuluh besar dengan total realisasi investasi sebesar 18,110,42 Miliyar Rupiah dan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Siak, kita berhasil meraih juara 1 untuk kategori pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) terbaik untuk tingkat kabupaten Se Indonesia.

 

Kondisi Perekonomian semakin membaik telah dapat menurunkan jumlah pengangguran yaitu 199.769 orang atau 6,72 persen pada februari 2015 turun menjadi 176.948 orang atau 5,94 persen pada februari 2016. Sementara itu jumlah angkatan kerja pada februari 2016 mencapai 2.978.238 orang, sedangkan pada februari 2015 lalu sebesar 2.974.014.

 

Capaian-capaian telah raih pun sudah sesuai dengan pancang-pancang yang telah ditanam dan cenderung mengarah kepada tren positif. Hal ini terlihat dari data BPS Riau, yakni jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis kemiskinan) di Riau pada posisi maret 2016 sebesar 515,40 ribu jiwa (7,98 persen) sedangkan pada posisi maret 2015 berjumlah 531,39 ribu jiwa (8,42 persen). Artinya, Penduduk miskin di Riau mengalami penurunan sebanyak 15,98 ribu jiwa atau sebesar 3,01 persen.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline