Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, JAMBI - Pangsa pasar kopi liberika yang cukup sepi membuat Veronica Herlina, Executive Director Sustainable Platform Coffee Indonesia (SCOPI) merasa terpanggil ingin membantu petani kopi untuk menghasilkan kopi terbaik dari tanah gambut.
Caranya, ia akan membuka seluas-luasnya jaringan pangsa pasar antar para pedagang dan puluhan pengusaha kopi baik luar maupun dalam negeri untuk mengembangkan kopi dengan jenis ini.
"Kalau kawan-kawan kita sudah mengembangkan kopi liberika, nanti SCOPI akan berupaya membantu bagaimana pemasarannya dengan membuka jaringan ke pedagang-pedagang dan pengusaha kopi," ucapnya di Gor Kota Baru, Jambi, Minggu, 6 Oktober 2016.
Baca Juga: Tahun 2017 Diprediksi Kemarau, BRG Imbau Provinsi Bergambut Waspada
Pasalnya, hanya kopi dengan jenis ini yang hanya dapat tumbuh dengan baik di lahan gambut yang memiliki kadar asam yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan tanaman kopi yang tumbuh di tanah mineral.
Menurutnya, pecinta kopi liberika ini tidak kalah banyak dengan kopi lainnya seperti arabika, robusta ataupun dengan jenis yang lainnya.
"Prospek kopi ini sangat bagusuntuk dikembangkan, karena sekarang orang semakin banyak meminum kopi," imbuhnya.
Sementara dalam waktu yang sama Tjahjo Murhandi dari Teknologi Tanaman Pangan dan Diyan Hastarini dari peneliti pasar komoditi mengatakan bahwa bukan hanya kopi yang dapat tumbuh baik di tanah gambut.
Klik Juga: Wow, Jambore Masyarakat Gambut Akan Jadi Acara Tahunan BRG
"Selain kopi, produk pertanian yang bisa dikembangkan di areal lahan gambut diantaranya adalah Nanas, Kakao, Jelutung dan berbagai pertanian lainnya," imbuhnya.
Berbeda dari Veronica, Thajo justru mengharapkan para petani yang berada di lahan gambut untuk terus mengembangkan inovasi.
"Dalam produk pertanian yang sudah dihasilkan itu, para petani sebaiknya berinovasi dalam srategi pemasaran produk pertanian yang dihasilkan dari lahan gambut," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline