RIAU ONLINE - Pasukan Garuda merupakan kontingen yang dikirim Indonesia untuk misi perdamaian PBB. Sejak 1957, Indonesia sudah menerjunkan banyak pasukan di seluruh dunia. Hingga kini, tercatat 26 kontingen yang dikirim ke kawasan konflik yang cukup berbahaya di Asia dan Afrika.
Pasukan Garuda tidak hanya lihai dalam menggunakan senjata, namun juga ahli menggunakan strategi unik untuk menumpas musuhnya. Salah satunya, ketika Pasukan Garuda menggunakan hantu untuk menumpas musuh di Kongo.
Dilansir dari BOOMBASTIS.com, pada 1963, terjadi konflik besar yang mematikan di Kongo. Konflik ini melibatkan pasukan dari pemerintah dan kaum pemberontak di bawah pimpinan Moise Tsimbe.
Kala itu, kelompok pemberontak berusaha melakukan serangan dengan membawa banyak sekali pembelot bersenjata. Kelompok ini juga dilatih dengan baik sehingga untuk menghadapinya butuh strategi khusus.
Baca Juga: Inilah Generasi Terakhir Penunggang Pesawat P-51 Mustang yang Melegenda
Akhirnya, PBB mengirim pasukan dari Indonesia untuk menyelesaikan konflik di Kongo. Pasukan Garuda III kemudian diterjunkan dengan jumlah yang tidak begitu banyak. Pasukan Garuda berupaya untuk menumpas pemberontak tanpa membunuh dengan menyusun strategi dan membangun markas.
Kehadiran pasukan Garuda membuat pemberontak merasa memiliki musuh. Mereka menganggap Pasukan Garuda hanyalah sebagai pengganggu rencana mereka. Kemudian, kelompok pemberontak tersebut melakukan serangan bersenjata dengan kekuatan yang besar ke markas Pasukan Garuda.
Kala itu, Pasukan Garuda yanag hanya berjumlah 300 prajurit harus menghadapi serangan membabi buta tanpa strategi dari 2.000 pasukan pemberontak Kongo. Berbekal kemampuan militer dan strategi yang tepat, akhirnya serangan itu dapat segera diredam sehingga membuat pasukan musuh mundur. Beruntung, serangan ini tak banyak prajurit yang terluka sehingga serangan balasan dapat dilancarkan.
Kelebihan pasukan Garuda adalah strategi yang bisa dipasukan dengan kebiasaan penduduk yang ada di Kongo. Pada serangan balasan, Pasukan Garuda menggunakan hantu dalam strateginya melumpuhkan pasukan pemberontak Kongo.
Klik Juga: Jenderal Italia Ini Kemana-mana Nyaman Naik Anoa dan Dikawal Pasukan Garuda
Pasukan Garuda hanya menerjunkan 30 prajurit yang menyamar menjadi hantu dengan pakaian putih. Kemudian, 30 hantu pasukan Garuda tiu naik ke kapal di atas Tanganyika untuk menyergap musuh yang jumlah mencapai 3.000 orang pemberontak.
Strategi ini terbilang nekat. Dengan kekuatan 30 prajurit mereka akan menyergap 3.000 orang. Sebenarnya dengan jumlah yang sangat sedikit itu, peluang untuk menang sangat kecil. Tapi ternyata, pasukan pemberontak sangat percaya dan takut dengan hantu.
Saat ditakuti-takuti oleh 30 prajurit Pasukan Garuda, 3.000 pemberontak menyerahkan diri dan meminta ampun. Kemudian, satu persatu anggota pemberotak akhirnya ditangkap tanpa ada korban jiwa.
Lihat Juga: Inilah Komandan Brimob Ranger yang Angkat Senjata Demi Bela Prajuritnya
Kabar penangkapan 3.000 pasukan pemberontak oleh 30 prajurit Pasukan Garuda langsung jadi perbincangan banyak orang. Penduduk Kongo menyebut Pasukan Garuda sebagai pasukan hantu dan sangat mempercayainya. Bahkan, Pasukan kebanggaan Indonesia ini dianggap sebagai pahlawan dari Kongo meski berasal dari negeri yang jauh.
Kecintaan masyarakata Kongo pasa pasukan Indonesia ini tidak hanya pasca penyergapan. Mereka menyukai keramahan dari Pasukan Garudaa yang mau mengajarkan banyak hal. Seperti cara mengolah singkong dengan tepat, yang sebelumnya hanya mereka olah menjadi tepung dan membuatnya jadi makanan yang tidak enak. Sejak Pasukan Indonesia bertugas di Kongo, masyarakat di sana belajar banyak hal yang bermanfaat.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline