RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau terpilih, Septina Primawati mengaku bangga dapat terpilih sebagai Ketua DPRD Riau perempuan yang pertama. Hal ini membuatnya bangga sekaligus memotivasi dirinya untuk tampil lebih baik lagi sebagai politisi perwakilan rakyat.
Dengan terpilihnya dirinya sebagai pimpinan tertingi dalam lembaga legislatif daerah Riau, merupakan bukti bahwa emansipasi wanita di Riau ini telah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan amanat konstitusional.
"Menilik dinamika perpolitikan daerah Riau kini, kita memandang bahwa arahnya sudah berjalan menuju ke sesuatu yang baik. Hal ini dengan melihat bahwa saya dapat dipercaya sebagai ketua DPRD Riau pertama yang merupakan seorang wanita atau perempuan," kata Septina dalam sambutannya usai diambil sumpah jabatan sebagai ketua DPRD Riau, Senin, 24 Oktober 2016.
Baca Juga: Mahasiswa Tolak Pelantikan Septina, Sumpah Jabatan Tak Kunjung Dimulai
Selama ini, perempuan selalu dianggap remeh dengan meletakkannya sebagai lapis kedua setelah lelaki. Bahkan selama ini kata Septina sangat sulit untuk mencari perempuan yang diamanahi sebagai pimpinan-pimpinan strategis dalam pemerintahan.
"Pandangan kesetaraan ini semoga dapat terus berlangsung dn dijaga kekonsistensiannya sebagai perubahan yang baik pada dinamika perpolitikan kita. Bahwa perempuan sudah berdiri sejajar dengan lelaki," kata Septina.
Septina juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikannya kepercayaan baik DPP Golkar dan daerah serta seluruh masyarakat yang menjadi pemilihnya di daerah. "Kiranya jika tak ada dukungan dari masyarakat, kita tak mungkin dapat berdiri di sini sekarang," imbuh Istri Rusli Zainal ini.
Klik Juga: Puluhan Polisi Bersenjata Lengkap Jaga KPU Kota Pekanbaru
Resminya pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Septina sebagai Ketua DPRD Riau telah memecah kekosongan jabatan ketua DPRD Riau sejak Suparman mundur sebagai Ketua DPRD pada tahun 2015 lalu ketika mencalonkan diri sebagai bupati Rokan Hulu.
Sejak saat itu hingga dilantiknya Septina, kursi ketua DPRD harus dikosongkan dengan menunggu penunjukan dari DPP Golkar Riau atas rekoendasi DPD I Riau. Namun karena adanya konflik di internal partai Beringin ketika itu terus meruncing dan cukup lama selesai, jabatan ketua DPRD Riau akhirnya tersandera konflik internal partai pemenang Pileg 2014 ketika itu.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline