RIAU ONLINE, PEKANBARU - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau mengimbau Pemerintah Provinsi Riau untuk tak boros menyalurkan anggaran Bansos kepada ormas maupun Lembaga Swadaya Masyarakat yang tak jelas kegunaan dan per tanggung jawabannya.
Koordinator Fitra Riau, Usman mengungkapkan selama ini anggaran bansos menjadi alat yang diselewengkan oleh pemerintah untuk kepentingan pribadinya. Hal tersebut membuat bansos hanya dinikmati oleh orang dekat pemerintah yang berkuasa ketika itu.
"Belajar dari pengalaman sebelumnya, bansos hanya di jadikan incarkan oknum-oknun tertentu sehingga sangat rawan untuk dikorupsi dan disalahgunakan," kata Usman, Rabu, 12 Oktober 2016.
Alasan lainnya mengapa bansos menjadi sangat mudah diselewengkan adalah, Fitra menilai selama ini pemerintah tak pernah memperketat dan mempersulit laporan pertanggungjawaban sehingga siapapun yang menerima bansos sangat berpotensi untuk digunakan pada hal yang bukan peruntukannya.
Baca Juga: Anggarkan Mobil Dinas Rp37 M, Fitra: Pemerintah Terlalu Mengada-ada
Ketimbang memperbanyak anggaran bansos, Usman berpendapat lebih baik anggaran tersebut dialihkan untuk anggaran bantuan ke desa-desa yang membutuhkan banyak perhatian pembangunan.
Ia mengingatkan jangan sampai Gubernur Riau menjadi seperti mantan Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh yang menjadi terpidana penggelapan dana bansos Bengkalis tahun 2012 lalu.
Meskipun anggaran bansos tidak dilarang dalam peraturan, namun Pemprov Riau harus lebih melihat peruntukannya. "Jangan Pemprov di setiap pertemuan menyampaikan anggaran mengalami penurunan, tapi satu sisi mereka melakukan pemborosan yg luar biasa," tandasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline