RIAU ONLINE, PEKANBARU - Terpilihnya Muhammad Saleh sebagai Pimpinan DPD RI menggantikan Irman Gusman memberikan kekecewaan bagi senator asal Riau, Intsiawati Ayus yang sebelumnya juga mencalonkan diri sebagai Pimpinan DPD RI.
Wanita yang disapa Iin ini menilai Muhammad Saleh yang low profile dan tidak begitu populer di kalangan Senator dengan jumlah perolehan suara yang signifikan menimbulkan pertanyaan publik yang sulit untuk ia jawab.
"Apalagi disusul kejutan baru dengan adanya penundaan pelantikan oleh Mahkamah Agung (MA) dengan sebab yang tidak jelas. Sebuah proses yang tidak lazim," kata Iin di laman Facebook pribadinya, Rabu, 12 Oktober 2016.
Menurutnya, konstelasi politik atau perkembangan politik dipengaruhi banyak variabel. Terutaman Variable 'gizi' yang memang masih merajai.
Baca Juga: Intsiawati Ayus Ajukan Diri Jadi Calon Pimpinan DPD Gantikan Irman Gusman
"Namun di balik gizi, ada politik bawah, ada politik atas. Ada sekadar perang di daratan, ada juga perang bintang," lanjutnya.
Iin menegaskan di DPD RI politik yang ia junjung tinggi adalah politik kerja maksimal, politik kerjasama dan hubungan baik. Dalam berpolitik, tegas Iin, dirinya mengedepan kemampuan dan gagasan untuk mencapai kemajuan.
"Politik saya bukan politik 'gizi' tapi politik visi dan misi. Jika berkenan dan tulus silahkan memilih dan jika tak berkenan saya pun tak memaksa. Menghalal segala cara bukan pilihan saya," tegasnya.
Namun, Iin mengaku tidak masalah dengan kekalahannya dalam pemilihan tersebut. Sebab menurutnya, ia selalu mengedepankan mental untuk siap menang dan siap untuk kalah.
Bahkan, kata Iin, ia telah menghitung segala risiko dalam pertarungan tersebut. "Segala ikhtiar yang sah dan fair dalam proses kompetisi saya jalani sungguh-sungguh. Saya pun berusaha tampil prima. Kemudian hasilnya diserahkan kepada Yang Maha Kuasa," kata Iin.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
Sumber: Facebook Intsiawati Ayus