Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Banyak cara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru untuk mengetahui bagaimana perkembangan paham radikal yang berkembang di kota ini. Salah satunya adalah dengan turun langsung menyusup ke perkumpulan yang menyebarkan paham radikal.
"Pertama kita buat petanya di mana saja mereka beraktifitas. Untuk infonya bisa darimana saja kita dapatkan. Kemudian kita lihat perkumpulan-perkumpulan yang ekslusif. Jadi kami turunkan beberapa orang ke perkumpulan yang biasanya mereka melakukan penyebaran paham menyimpang itu kerumah-rumah," ucap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru Ilyas Husti di Pekanbaru, Rabu, 12 Oktober 2016.
Menurut Ilyas, berdasarkan hasil pantauan di lokasi, paham radikal selain disebar melalui guru ilmu yang mereka dapati juga bersumber dari buku-buku yang mereka anggap kebenarannya sudah terbukti.
"Di dalam buku itu mereka banyak belajar karena mereka ingin merubah cepat. Seperti apa yang menghambat bunuh saja. Ada lagi seperti diiming-imingi dengan bidadari jika kita gugur dalam melaksanakan tugas, itu mereka sampaikan secara beransur-ansur," katanya.
Baca Juga: Riau Terancam Paham Radikal, Begini Pencegahannya
Namun sayangnya, MUI tidak menyebutkan lokasi-lokasi yang telah mereka datangi. "Kalau ada indikasi, kita akan turun kemudian mengindientifikasinya dan ini kami lakukan dengan pertimbangan yang matang mengandeng instansi terkait dan tentu saja ini rahasia kami," imbuhnya.
Sementara itu Dir Intel Polda Riau, Kombes Pol Jati Wiyoto mengatakan bahwa korban yang rata-rata berminat masuk itu diantaranya memiliki riwayat latar belakang ekonomi yang lemah meskipun mereka memiliki pendidikan yang lumayan tinggi.
"Karena orang-orang terekrut itu masuk memiliki latar belakang dari segi ekonomi yang susah. Meskipun intelektual nya tinggi, tetap saja terpengaruh terhadap paham ini," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline