RIAU ONLINE, PEKANBARU - Panglima Kodam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung belum bisa memastikan apakah akan menghentikan status Siaga Darurat Karhutla Provinsi Riau sebelum masanya selesai pada akhir November 2016 mendatang.
Pusung masih mempertimbangkan kondisi lapangan yang masih fluktuatif dari kasus pembakaran serta menunggu ramalan musim dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru.
"Saya baru akan mencabut status siaga jika BMKG sudah bisa memberikan ramalan pasti adanya musim penghujan secara terus menerus. Karena sampai sekarang kan memang belum ada kepastian," kata Pusung usai evalusi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, 23 September 2016.
Baca Juga: DPRD Riau: Sekitar 2,2 Juta Hektare Lahan Hutan Riau Dibabat Secara Ilegal
Kendati demikian, Pusung juga memberikan apresiasi kepada seluruh elemen satgas dan pemerintah yang telah melakukan operasi pencegahan dan pemadaman selama tahun 2016 sehingga jumlah kasus pembakaran di Riau dapat berkurang secara signifikan ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Ia membandingkan kondisi kini dengan tahun 2015 lalu. Pada September tahun 2015 lalu, pelatnya asap di Riau membuat bandara benar-benar ditutup untuk beberapa bulan.
Klik Juga: SP3 Karena Tak Cukup Bukti, DPRD Riau: Kenapa 15 Perusahaan Bisa Ditetapkan Jadi Tersangka?
"Pada waktu yang sama di bandingkan tahun lalu, tahun ini kondisi sudah sangat jauh lebih baik. Pada tahun ini, bandara sama sekali belum pernah ditutup akibat asap. Ini prestasi yang baik bagi kita semua," jelas Pusing yang beberapa kali berang tiap evaluasi dilakukan di Riau.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline