RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pilkada Kabupaten Kampar yang baru dimulai tahapan pendaftarannya secara serentak se-Indonesia, sudah memunculkan kontroversi adanya dugaan jual beli suara partai Golkar pada salah satu pasangan calon kandidat yang bukan merupakan kader partai berlambang Beringin tersebut.
Dugaan miring ini kemudian menyebar secara viral di media sosial hingga berujung pada laporan pencemaran nama baik pada beberapa kader partai Golkar yang sebagian merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau; Masnur, Azwar Chesputra, Fikri dan Darul Siska.
Azwar sebagai salah satu nama yang difitnah Kamis, 22 September 2016 pagi telah melakukan pengaduan ke kepolisian. Sedang tiga sisanya, kata Azwar lebih baik menunggu pemanggilan sebagai saksi korban dari perkara yang ia laporkan.
Baca Juga: Usai Difitnah, Kader Golkar Lapor ke Polda Riau
"Mereka kan tinggal menunggu panggilan sebagai saksi. Tak perlu kami berempat semua berbondong melaporkan padahal satu orang saja cukup," jelas Azwar.
Mengenai tuduhan yang mereka terima, Azwar menegaskan tak ada penerimaan uang dari calon kandidat yang dipinang partai sebagai uang mahar. Katanya, hal tersebut sudah tegas dilarang oleh Ketua DPP Partai Golkar, Setya Novanto beberapa waktu lalu di Jakarta.
Bahkan untuk menegaskan larangan tersebut, Novanto memanggil seluruh struktural DPD untuk diberikan pembekalan secara nasional.
"Pak Novanto sudah tegaskan bahwa partai dilarang untuk meminta uang mahar kepada kandidat kepala daerah yang berasal dari partai lain. Jadi sudah jelas," tegas Azwar kepada RIAUONLINE.CO.ID didampingi kuasa hukumnya.
Atas fitnah yang disebar oleh orang yang tak dikenalnya, pihak partai telah membahas hal ini untuk diselidiki kebenarannya. "Di dalam sudah kita bahas secara internal dan dicari kebenarannya," imbuh Azwar.
Klik Juga: Maju Berpasangan dengan Ramli Walid, Irvan Herman Mundur dari PNS
Azwar menilai selain ini bertujuan untuk menjatuhkan pribadinya dan beberapa rekannya yang lain, Azwar mendug fitnah tersebut bertujuan untuk menjatuhkan marwah partainya karena tepatnya momen Pilkada dalam waktu dekat ini.
"Tentu saja ini berdampak pada diri saya terutama kepada partai saya. Padahal kita sebagai kader wajib menjaga nama baik partai," terangnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline