PETUGAS bandara terlihat dekat pesawat Air France Boeing 777 yang melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Moi di kota pesisir Mombasa, Kenya, Minggu, 20 Desember 2015.
(REUTERS)
RIAU ONLINE - Indonesia tak pernah lelah menghasilkan putera-puteri berbakat dan potensial. Siapa menyangka ada sekitar 30 orang Warga Negara Indonesia (WNI) bekerja di pabrikan pesawat terbang terbesar di dunia, Boeing, di Amerika Serikat.
Satu di antaranya Greg Dwidjaya, karyawan Boeing. Boeing merupakan perusahaan dirgantara terbesar di dunia terletak di Everett, negara bagian Washington dan memiliki sekitar 160 ribu karyawan.
"Saya kerja di bagian flight test, sebagai project manager di Boeing Test and Evaluation," ujar Greg Dwijaya.
Greg sejak kecil memang sudah menyukai pesawat. Sebelumnya ia bekerja di perusahaan pesawat terbang milik Indonesia yang didirikan oleh BJ Habibie, Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).
Baca Juga: Hebat, 7 Pesawat dan Helikopter Buatan Anak Negeri Ini Jadi Incaran Dunia
Namun, ia kemudian pindah ke Boeing, saat IPTN oleng dan dibekukan. Di Boeing ia bekerja di bagian pemasaran dengan membuat riset dan menganalisa pasar untuk pesawat 737 dan 767.
Lalu, Greg kemudian pindah ke bagian Engineering dan sejak 2009 telah bekerja sebagai project manager Boeing test and evaluation.
"Tahun 2000 saya pindah ke Boeing, kebetulan saya dapat kesempatan bekerja di sini dan memberikan ilmu-ilmu saya untuk Boeing ini. Tugas saya di bagian flight test, di mana tugas saya adalah menyiapkan dan memastikan kita telah sesuai dengan prosedur yang ada supaya tidak melanggar export policy dari Amerika," jelasnya.
Greg beruntung bisa berkarir di Boeing, karena kesempatan berkarir di luar negeri tidak mudah didapatkan semua orang. "Pertama kita harus siap, kita harus punya skill, lalu kedua komunikasi, communication skill terutama bahasa Inggris karena sampai sekarang bahasa ini banyak dipakai di negara di dunia. Lalu ketiga, ya jangan takut, kita jangan takut salah, jangan takut gagal. Jangan takut berkarya," jelasnya.
Klik Juga: Hebat, Guinea Ingin Miliki Pesawat Buatan Anak Negeri
Saat ini, para karyawan ini tersebar di berbagai fasilitas Boeing di Amerika dan di seluruh dunia, 70 ribu di antaranya berdomisili di Washington.
"Ini adalah perusahaan besar dan bertaraf dunia, kami menghubungkan orang dari seluruh penjuru dunia," ujar John Schubert, selaku managing Director, Marketing Asia Pacific & India di Boeing Commercial Airplanes.
Tak heran bila keberagaman bangsa menjadi nilai dihargai di perusahaan memproduksi pesawat komersil, pertahanan, ruang angkasa dan sistem keamanan ini.
Walaupun lama berkarir di Amerika, Greg, juga ketua asosiasi "sister city" Seattle dan Surabaya dan ketua Indonesia Diaspora network di greater Seattle ini tetap mencintai Indonesia sebagai tanah airnya.
Lihat Juga: IMF dan Amerika Serikat Dibalik Jatuhnya Soeharto
"Setiap tahun kita ada acara Festival Indonesia. Lalu kita juga ada satu hari yang memakai batik di mana kita sesuaikan dengan hari batik nasional, jadi kita sama-sama mempromosikan Indonesia cuma di luar negri gitu dan kebetulan diaspora ini kita mendapatkan kesempatan hidup dan kerja di luar negeri, tapi tetap kita juga cinta Indonesia, kita juga tetap berusaha untuk memberi nama baik Indonesia di kancah internasional," ujar Greg menutup wawancara dengan VOA Indonesia.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline