Selatpanjang Mencekam, 500 Warga Kepung Polres Meranti

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kondisi di Kota Selatpanjang pada Kamis Sekitar 500 warga kota sagu tersebut mengepung Polres Meranti. Bahkan, sejumlah warga terluka diduga akibat terjangan senjata.

 

Keributan warga ini buntut dari ‎tewasnya seorang warga di tangan polisi. Warga Meranti berinsial AAP (24) merupakan pelaku pembunuhan seorang polisi Brigadir Adil Tambunan.

 

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Hotel Furama, Kota Selatpanjang pada Kamis dinihari tadi pukul 1.45 WIB. Korban tewas dengan sejumlah luka tusuk pada sekujur tubuh.

 

Baca Juga: Desak Jalan Diperbaiki, Warga Cipta Karya Tanam Pohong Pisang di Tengah Jalan

 

Selang beberapa jam kemudian atau pukul 03.30 WIB, polisi berhasil meringkus AAP di Merbau. Saat tertangkap, pelaku dalam kondisi masih bernafas meski dengan dua luka tembak pada bagian kaki.

 



Namun, pelaku dipastikan tewas saat dibawa ke rumah sakit. Sejumlah warga di Meranti mengatakan pelaku tewas akibat dianiaya. Namun, Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo membantah hal itu.

 

"Pelaku tewas akibat kehabisan darah saat dibawa ke rumah sakit," kata Guntur dalam jumpa pers.

 

Akan tetapi, warga Meranti tidak begitu saja mempercayai hal itu. Sedari pagi mereka melakukan protes mulai dari RSUD Meranti. Jumlah warga semakin banyak saat kabar sikap anarki polisi hingga menyebabkan kematian pelaku pembunuhan.

 

Klik Juga: DPR RI: Pemerintah Tidak Akan Menaikkan Harga Rokok Secara Drastis

 

Setidaknya terdapat 500 warga Meranti mendesak Kapolres Meranti, AKBP Asep Iskandar menjelaskan kronologi tewasnya AAP atau yang kerap disapa Andi itu.

 

Hingga siang ini, ratusan warga masih terus menggelar aksi. Aksi saat ini dilakukan dengan mengepung Polres Meranti di Selatpanjang. Aksi massa semakin tidak terkendali tatkala jumlah semakin banyak. Info yang dirangkum, massa sempat melempari Mapolres Meranti dengan batu.

 

Polisi pun kemudian disebut membalas dengan tembakan. Ke udara. Sementara itu, sejumlah warga terlihat terluka parah. Polisi menyebut warga terluka akibat lemparan batu sesamanya. Bahkan kabarnya, seorang warga tewas dalam aksi protes tersebut. Warga yang diketahui berinisial Is tewas saat akan dibawa ke RSUD. Informasi terakhir, warga masih bertahan di Mapolres Meranti.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline