RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sebanyak dua helikopter MI-8 dan MI-171 selama ini hilir-mudik di langit Provinsi Riau guna memadamkan lahan yang dibakar, kini tak lagi bisa mengangkasa. Heli tersebut sedang menjalani perawatan rutin dan perbaikan berkala.
Sayangnya, kehilangan dua helikopter jenis MI tersebut disusul dengan digesernya helikopter jenis Bell 214 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Kondisi ini semakin diperparah dengan tak beroperasinya satu unit pesawat Air Tractor (AT) juga dimanfaatkan untuk pengeboman air karena dalam rangka perpanjangan izin terbang. Selama ini, kelima unit itu bertugas padamkan api membakar berbagai kawasan di Riau.
Baca Juga: Aneh, Sudah 3 Hari Terbakar, Polisi Tak Tahu Pemilik Kebun Nanas
"Dua heli tersebut sedang dalam perawatan untuk 100 jam terbang dan perbaikan rutin," kata Kepala Dinas Operasi Pangkalan TNI Udara (Kadis Ops Lanud) Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Yani Amirullah, Kamis, 11 Agustus 2016.
Untuk melakukan perawatan dan perbaikan berkala, kata lulusan Akademi TNI Angkatan Udara (AAU) 1995 ini, didatangkan sejumlah teknisi dari Palembang, Sumatera Selatan. Dengan perbaikan dan perawatan serta perpanjangan izin upaya pemadaman hanya mengandalkan satu pesawat AT saja.
RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA
Pesawat Air Tractor sedang memadamkan kebakaran lahan di Jalan Riau Ujung, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru
Mantan Komandan Skadron 12 ini juga mengatakan upaya penanggulangan dilakukan dengan pesawat Cassa dioperasikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) guna membentuk hujan buatan di langit Riau.
Heli Water Bombing Digeser
Penggeseran dua helikopter Bell 214 ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah atas permintaan BNPB setelah wilayah itu dinilai membutuhkan guna pencegahan dan penanggulangan Karhutla yang mulai marak.
Klik Juga: Api Tak Kunjung Padam, Kapolda dan Kepala BPBD Riau Turun Tangan
"BNPB memang meminta agar heli tersebut dipindahkan ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Di sana lebih membutuhkan untuk penanggulangan Karhutla," kata Komandan Resor Militer (Danrem) 031/WB, Brigjen TNI Nurendi, ditemui di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, kemarin.
Sementara di Riau, tutur lulusan Akabri 1982 tersebut, saat ini di Riau sudah memiliki dua helikopter dan pesawat "Air Tractor" (AT) yang selama ini dimanfaatkan untuk pengeboman air.
"Riau sudah memiliki armada yang cukup untuk pencegahan dan penanggulangan. Ada dua heli dan dua pesawat. Untuk sementara sudah cukup," jelasnya.
Sebelumnya, sesuai keterangan Kadisops Lanud Roesmin Nurjadin, dua helikopter jenis MI sedang perbaikan, dan satu pesawat AT jalani perpanjangan izin.
Lihat Juga: Helikopter Water Bombing Ditarik, BPBD Kerahkan Air Tractor Padamkan Api
Saat ditanyakan, apakah akan meminta tambahan pesawat, Nurendi mengatakan, masih perlu melihat kondisi ke Riau selanjutnya. Satgas Udara Karhutla Riau saat ini menyiagakan dua unit helikopter jenis MI-8 dan MI-171 serta dua AT seluruhnya dimanfaatkan untuk pengeboman air. Seluruh helikopter dan pesawat bermarkas di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin.
Sementara itu, pada Minggu kemarin (7/8) BNPB juga kembali mengirimkan dua Helikopter Bell 214 untuk memperkuat Satgas Karhutla Riau. Namun, selama beberapa hari di Riau, heli tersebut belum bisa dimanfaatkan karena terkendala izin terbang hingga akhirnya digeser ke Kalimantan Tengah.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline