RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman kehabisan kata-kata menjawab desakan warga yang terus mendesaknya maju Dalam Pemilihan Wali Kota Pekanbaru. Noviwaldy menyatakan akan menyerahkan sepenuhnya ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat. Ada 'sinyal' ia bakal kembali maju dalam pencalonan Pilwako.
Pasca menyatakan mundur dari bursa pencalonan dari Partai Demokat, Dedet - sapaanya terus menjadi sasaran kemarahan warga Pendukungnya karena alasan survei yang belum dapat diyakini kebenerannya.
Kendati Demikian, Dedet menanggapi positif kekecewaan warga. "Saya sangat terharu dan semakin bingung, begitu banyak warga mendesak maju," katanya, Selasa, 9 Agustus 2016. (KLIK: Warga Desak Noviwaldy Maju Pemilihan Walikota Pekanbaru)
Setiap kali ketemu warga, Noviwaldy bingung terus dicecar pertanyaan alasan mundur karena survei belum dipercaya itu. Banyak warga menyayangkan keputusan itu.
"Di tempat umum, warga menegur dan menyapa, sayang sekali tidak maju, lha kok bertolak belakang dengan survei?."
Tidak ingin mengecewakan masyarakat, tampaknya Noviwaldy memberi 'sinyal' untuk kembali maju dalam bursa pencalonan Pilwako. Hal itu cukup kentara saat ia berencana bakal gunakan lembaga survei yang lebih netral. Jika hasil surveinya bagus, tidak tertutup kemungkinan ia bakal kembali maju dalam pencalonan. (LIHAT: Tingkatkan Potensi Wisata, Inhil Akan Hidupkan Pelabuhan Kuala Enok)
"Jika hasilnya bagus, ya saya serahkan langsung ke DPP," ucapnya.
Sebelumnya, pernyataan Noviwaldy mundur dari pencalonan sebagai Walikota Pekanbaru pada Pilwako 2017 mendatang mengejutkan banyak masyarakat pendukungnya. Noviwaldy justru memberikan dukungan untuk Walikota Incumbent Firdaus. Tidak lama mengeluarkan pernyataan itu, Noviwaldy terus menjadi sasaran kemarahan warga. Masyarakat yang kecewa atas keputusannya itu terus mendesak Noviwaldy kembali maju dalam pencalonan.