(REUTERS)
Sabtu, 23 Juli 2016 07:45 WIB
Editor: Fakhrur Rodzi
(REUTERS)
RIAU ONLINE - Pemerintah China telah memerintahkan untuk menutup gereja-gereja yang ada di Hangzhou, China selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Perintah penutupan gereja-gereja tersebut diikuti juga dengan pelarangan segala bentuk kegiatan keagamaan berskala besar hingga empat pasca-KTT digelar.
Alasan pemeruntah China menutup dan melarang aktvitas ibadah umat Kristen tersebut dmi "menciptakan lingkungan yang aman" bagi para pemimpin dunia ketika mereka bertemu.
Baca Juga: Tak Hanya Tangkap Pendeta Kristen, China Hancurkan Gereja
Baca Juga
Kepala-kepala negara akan terbang ke Hangzhou, ibukota Provinsi Zhejiang, awal September 2016, untuk pertemuan dua hari digelar Presiden China, Xi Jinping.
Dalam upaya mengurangi kemacetan, dilansir dari VOA Indonesia, pejabat lokal telah menetapkan hari libur umum selama seminggu bertepatan dengan pertemuan puncak G20. Selain itu, pemerintah berusaha meyakinkan ribuan warga agar meninggalkan kota itu.
Sekarang muncul laporan, pemerintah juga melarang ibadah selama KTT tahunan tersebut. Menurut tabloid Komunis Global Times, distrik Xiaoshan, pertemuan G20 diselenggarakan, telah melarang kegiatan keagamaan berskala besar sampai empat hari setelah KTT itu.
Laporan Radio Free Asia mengatakan gereja tidak resmi di kota itu juga telah diperintahkan untuk tidak berkumpul.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline