RIAU ONLINE - Indonesia memang kerap mengimpor pesawat, baik untuk transportasi publik ataupun untuk tugas kemiliteran. Namun, tahukah Anda, beberapa karya anak negeri pada bidang dirgantara mampu menembus dan bersaing di kancah internasional.
Beberapa pesawat atau helikopter merupakan karya anak bangsa dan kualitasnya diakui dunia. Bahkan, diantaranya laris saat dipasarkan di pasar global.
Berikut alat transportasi umum dan kendaraan perang udara yang merupakan asli buatan anak negeri, seperti dilansir dari Boombastis.
1. N219
N219 adalah pesawat buatan PT Dirgantara (PT DI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Dalam pembuatannya, pesawat jenis ini dikebut dan ditargetkan dapat tercipta dari 2015 sampai 2017. Sebab, beberapa negara hendak membelinya.
Pesawat N219 (Foto: source)
Pesawat ini dapat memuat 19 orang dan merupakan alat transportasi udara yang sangat cocok digunakan untuk penerbangan lintas provinsi jarak pendek sehingga dapat menyusuri daerah-daerah terpencil.
2. CN-295
CN-295 tercipta atas kerja sama PT DI dengan PT Airbus Military. Pesawat ini diperuntukkan kepada kemiliteran CN-295. Pesawat ini berjenis angkut kelas menengah, menggunakan mesin PW127G turboprop yang sesebenarnya prototypenya sudah diperkenalkan pada tahun 1998 lalu.
Pesawat CN 295 ( Foto: Source)
CN-295 berkapasitas untuk 71 pasukan atau benda dengan bobot 9.250 kilogram atau 3 ribu kilogra tanpa muatan secara mudah dan tetap dapat bermanuver dengan baik. Pesawat ini memiliki panjang 24,50 meter, tinggi 8,60 meter dan panjang sayap 25,81 meter. Kecepatan maksimumnya 576 km/jam dengan jarak temput maksimal 1.300 km.
3. NAS 332
NAS 332 adalah pesawat jenis helikopter yang berkemampuan manuver serta tangguh dalam perjalanan udara yang tidak kalah hebat dari buatan negara lain.
Helikopter NAS 332 (Foto: source)
Helikopter ini, saat kosong mengangkut beban seberat 4,627 kilogram. Digunakan sebagai transportasi udara yang mampu mengangkut 18-24 orang untuk sekali penerbangan. Menggunakan mesin 2 Turbomeca Makila 1A1 motor turbin, 1.357 kW yang mampu membuatnya melesat dengan kecepatan maksimum 278 km/jam dan mencapai ketinggian maksimal 7.200 meter serta jarak tempuh maksimal 831 km.
4. N-2130
Pada tahun kejayaan PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), ada sebuah pesawat transportasi umum yang berhasil dikembangkan, yaitu N-2130. Para pakar di IPTN terinspirasi dari pesawat terbang bernama Embraer dari Brasil.
Pesawat N2130 (Foto: source)
N-2130 sangat laris dibeli berbagai maskapai dari banyak negara. Sayangnya, popularitas N-2130 harus terkubur dalam-dalam dan produksinya harus terhenti ketika Indonesia dihantam krisis moneter pada tahun 1997-1998 silam.
5. CN-235
CN-235 adalah karya anak bangsa yang bekerja sama dengan CASA dari Spanyol. Pesawat angkut turboprop kelas menengah ini menggunakan dua mesin yang mampu mengangkut barang atau orang dalam jumlah banyak tanpa mengakibatkan gangguan terbang saat mengudara.
Pesawat CN 235 (Foto: source)
Selain menciptakan versi transportasi umum, diciptakan pula CN-235 untuk tujuan militer yang mana diminati sejumlah negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Arab Saudi dan negara-negara di Afrika Selatan serta yang ada di jazirah Arab.
6. NC-212 Aviocar
Pesawat buatan anak negeri lain yang juga terkenal di dunia adalah NC-212 Aviocar yang produksinya di bawah lisensi PT DI. NC-212 Aviocar ini bukanlah kendaraan udara untuk transportasi umum atau juga yang berhubungan dengan militer, karena pesawat ini dibuat sebagai alat angkut air untuk pengoperasian hujan buatan.
Pesawat NC212 Aviocar (Foto: source)
Meskipun desainnya terlihat kuno dan kaku, tetapi jika melongok ke dalamnya, teknologi yang digunakan juga tidak kalah dengan pesawat sejenis buatan luar negeri, yang sudah dilengkapi alat Weather Radar atau radar cuaca dan Global Positioning System (GPS).
7. N-250 Gatotkaca
N-250 Gatotkaca adalah pesawat yang digadang-gadang akan menjadi andalan IPTN. Pesawat yang difungsikan untuk pengangkutan dan transportasi umum ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1989 dan mengudara pertama pada tanggal 10 Agustus 1995 silam.
N250 Gatotkaca (Foto: Source)
Sayangnya, meski memiliki keunggulan dalam jumlah pengangkutan penumpang dan teknologi mesin yang digunakannya, produksi N-250 gatotkaca harus dihentikan karena krisis moneter yang melanda Indonesia di tahun 1997-1998.
Selain alat transportasi udara komersil dan untuk tujuan kemiliteran serta cepat tanggap bencana, ada pula pesawat-pesawat tanpa awak yang asli made in Indonesia, seperti Puna Sriti, Puna Ala-alap, Puna Gagak, Puna Pelatuk dan Puna Wulung.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline