RIAU ONLINE, PEKANBARU - Polemik gaji petugas kebersihan PT Multi Inti Guna (MIG) tak kunjung usai. para buruh tampaknya kehabisan kesabaran setelah berhari-hari tuntutannya tak terpenuhi.
Ratusan buruh akhirnya turun ke jalan melakukan aksi pemblokiran jalan di kawasan Jalan Nangka atau Jalan Tuanku Tambusai. Arus lalu lintas menjadi macet.
Pemblokiran dilakukan tepat di depan komplek perkantoran Nangka Raya Permai, lokasi kantor PT Multi Inti Guna (MIG). Para buruh marah, lagi-lagi dibohongi oleh PT MIG karena upah mereka tak dibayar sesuai perjanjian yang telah disepakati antara Pemko Pekanbaru dan PT MIG, sehari sebelumnya.
"Upah kami dibayar tak penuh. Padahal perjanjian yang disepakati, anggaran yang dikeluarkan oleh Pemko seluruh anggaran itu digunakan untuk membayar upah kami," kata Pilkardo, salah seorang perwakilan buruh, Jumat malam, 1 Juli 2016.
Upah yang diterima oleh para buruh ini beragam dan tak rata. Para buruh bahkan tak memahami bagaimana pembagian tak merata itu dilakukan oleh PT MIG. (KLIK: Inilah Lokasi Salat Idul Fitri Warga Muhammadiyah)
Upah yang diterima mulai dari Rp2 juta-an hingga paling rendah hanya menerima Rp4 ratus ribu. Tak satupun ada buruh yang menerima upah penuh.
"Kita sudah panas kepala, panas hati. Perut sudah lapar, utang menumpuk, anak nangis minta beli baju. Kalau ada pihak PT MIG pasti bakal dikeroyok massa. Tak ada nuraninya," tandas buruh lainnya, Riyono. (LIHAT: Dua Petinggi PT PLM Divonis 3 Tahun Penjara Dalam Kasus Karhutla)
Pemblokiran jalan baru berhenti dilakukan setelah pihak Kepolisian Sektor Bukit Raya datang dan membubarkannya. Kepolisian kemudian menenangkan para buruh yang memanas dengan melakukan audiensi.